23 Tahun!
Hari
ini, 1 Juni 2018, usiaku tepat 23 tahun. Sedih? Senang? Tentu saja, tapi tidak
terlalu. Aku sudah bisa berdamai dengan penambahan usia. Berbeda saat aku hendak
memasuki usia 22 di satu tahun yang lalu, aku galau berat. Down banget. Tapi
tidak saat ini. Usia boleh bertambah, tapi semangat tetap muda In syaa Allah.
Baca juga: Aku diusia 21
Hari
ini juga, aku kembali menuliskan semua target-target impianku. Aku pernah
cerita di postingan impian di 2018 yang
mengatakan untuk tahun ini, aku tidak menuliskan target sama sekali. Lima
bulanan ditahun 2018 ini, aku ngerasa banyak waktu yang terbuang sia-sia.
Banyak sesuatu yang seharusnya bisa dilakukan, tetapi tidak aku lakukan.
![]() |
Kembali menulis target. source: google |
Makanya
semalam aku memutuskan untuk menuliskan kembali semua impian-impianku diumur 23
tahun ini. Aku berharap diumur segini, aku lebih dewasa. Lebih bisa memanage
waktu. Lebih bisa mengatur hati dan emosi. Dan yang paling penting, lebih bisa
dekat dengan Allah.
Aku
ngerasa 22 tahun kesempatan yang Allah kasih, tapi aku justru jauh dari Allah.
Aku ngerasa udah terlalu jauh melangkah dari-Nya. Aku ingin kembali. Belajar
semuanya lagi. Di usia 23 juga, aku ingin lebih fokus terhadap semua
impian-impianku. Aku ingin ngebahagiain aba. Aku ingin membuat lelaki itu
bangga padaku.
Memasuki
usia 23 gini, aku ngerasa waktu terlalu cepat berlalu. Aku juga ngerasa bahwa
aku tidak lagi ngebutuhin surprise ulang tahun atau kado ulang tahun atau ada
yang ngucapin apa nggak. Aku nggak peduli soal itu karna memang pada nyatanya,
tanggal ulang tahun di sosial mediaku itu aku private. Jadi kalau ada yang
ingat ya sukur, kalau nggak ya nggak masalah.
Karna
bagiku saat ini, penambahan usia bukan lagi seremonial belaka, tapi lebih
keajang introfeksi diri agar kedepannya menjadi sosok yang lebih baik lagi. Ah,
tapi tetapi tetap tidak menyangka bahwa aku berada diusia 23 tahun. Terlalu
cepat waktu berlalu. Setahun itu ternyata teramat singkat. 22 tahun aku hidup,
aku belajar banyak hal. Aku menempa diri dengan berbagai pengalaman. Apa yang
aku alami dimasa lalu, ngebentuk aku yang sekarang.
Dari
semua yang pernah terjadi didalam hidupku, aku belajar banyak hal. Aku yang
dulunya pemalu, sekarang udah bisa kesana-kemari untuk wawancara berbagai macam
narasumber dari berbagai kalangan. Aku yang dulunya nggak pintar-pintar banget
saat SMA, nyatanya pas kuliah berhasil nyabet IPK 3,62. Beda selisih 0,01
dengan pemuncaknya Ilmu Komunikasi.
Aku
yang dulunya nggak punya manajemen waktu yang baik, Alhamdulillah sekarang udah
bisa nentuin mana prioritas dan mana yang nggak. Perihal cintapun, aku semakin
dewasa. Selain semua itu, yang paling kusyukuri adalah aku dikeliling
orang-orang yang luar biasa. Orang-orang yang bikin aku kepacu untuk terus
memperbaiki diri. Orang-orang yang bikin semangat untuk menggapai kesuksesan.
Alhamdulillah
wa innalillah, trimakasih atas ‘cerita’ hidup yang luar biasa ini Ya Allah.
Ajarkan aku untuk terus mengupgrade kapasitas diri. Ajarkan aku untuk tidak
merasa cepat puas atas apa yang aku dapat saat ini. Ajarkan aku untuk selalu
bersyukur atas apa yang Engkau beri. Ajarkan aku untuk menjadi seseorang yang
jauh-jauh lebih baik kedepannya.
Trimakasih
Ya Allah untuk semuanya. Dibalik banyaknya kekurangan diriku, Engkau juga
ngasih banyak kelebihan yang tentu saja patut aku sukuri. Aku berharap diusia
23 tahun ini, aku menjadi sosok yang lebih baik lagi kedepannya. Dan saat ini,
aku ingin menghadiahi diriku dengan surat yang aku buat sendiri.
![]() |
Surat untuk diri sendiri. source: IDN Times |
“Hai
Muthi, bagaimana kabarmu? Sudah 23 tahun ya? Ngerasa waktu terlalu cepat
berlalu atau kamu yang terlalu sering menyia-nyiakan waktu? Tapi kurasa sejauh
ini, sepanjang 22 tahun kamu hidup, kamu sudah berhasil mengalahkan dirimu
sendiri. Kamu sudah berhasil mengalahkan banyak ketakutan yang bersumber dari
dirimu sendiri.
Aku
tau bagaimana kisah hidupmu. Aku juga ngerasai sedikit banyaknya apa yang kamu
rasai. Untuk semua hal yang terjadi dalam hidupmu, entah itu cerita bahagia
atau tidak, tetaplah tersenyum. Jadilah sosok seperti rumput yang dilempar
ditanah manapun, ia tetap bisa tumbuh. Ia tetap bisa hidup. Dan tetap jugalah
seperti padi. Ia berisi,tapi tetap merunduk.
Aku
tau semuanya nggak akan mudah, tapi aku tau kamu bisa melewati semuanya. Ingat,
saat kamu tidak memiliki tempat untuk bersandar, selalu ada sajadah untuk
bersujud. Jadilah perempuan strong, Muthi. Untuk bahagia, kamu sendiri yang
ciptakan.
Sayangi
selalu orang-orang yang menyayangimu, abaikan orang yang tidak menyukaimu. Ya,
namanya juga hidup. Kamu nggak akan mungkin bisa membahagiakan semua orang.
Yang bisa kamu lakukan cuma menutup telinga dengan kedua tangan untuk cibiran
yang menyakiti hati.
Tapi
jika ada yang mengkritik, ambil kritikan itu dan introfeksi diri agar menjadi
sosok yang semakin bernilai. Percayalah, sesuatu yang ‘indah’ tidak dihasilkan
dengan mudah. Sesuatu yang bernilai tidak didapat dengan mudah. Jadilah yang
indah dan bernilai.
Perihal
cinta, sudahlah, move on! Nggak ada gunanya kamu ngegalauin laki-laki yang
bahkan dia sama sekali tidak bisa menghargai kamu. Buat apa kamu masih
mengharapkan laki-laki yang sama sekali nggak gantle? Dia itu masih terlalu
kekanak-kanakan, pikirannya tidak dewasa, lantas buat apa kamu masih
mengharapannya?
Dia
hanya lelaki yang memandang perempuan hanya dari fisik. Lelaki seperti itu Mut,
buat apa dipertahanin? Bukan kamu yang nggak pantas buat dia, tapi kalau boleh
aku ngomong kasar, dia yang nggak pantas buat kamu.
Bersabarlah
Mut, kelak Allah kasih seseorang yang gantleman yang membuat kamu menjadi
perempuan beruntung sedunia. Saat ini yang perlu kamu lakukan hanya terus
menjadi sosok yang lebih baik dari sebelumnya. Semangat selalu, Mut! Aku akan
selalu mendukung semua keputusanmu. Mungkin segini dulu, salam sayang dariku!”
Wkwk, aneh banget ya aku ngirim surat buat
diri sendiri, tapi nggak apalah. Sekali lagi, selamat ulang tahun Mut. Ayo
terus belajar. Belajar belajar belajar. Berproses berproses berproses. Kurangin
malasnya. Bismillah! 23, aku siap! Salam sayang, @muthihaura1.
Jum’at, 1 Juni 2018. 10.04 WIB.
Samaan dong 23 (dibalik) hehe
BalasHapusHaha dibalik ya mbak ;))
Hapus5 tahun yang lalu saya 23.. masih ingat waktu ditanya umur, 23.. :D
BalasHapusmasya Allah, waktu berjalan sangat cepat.. 5 tahun berlalu seperti malam yang berganti pagi..
Cepat banget waktu berlalu ya bang? 5 tahun berlalu umurku 19 kayanya. Nggak nyangka.
HapusHappy 23... Still young stay amazing! I already hadir my first song on that age :)
BalasHapusHay mbak, trimakasih ya. Semoga mbak juga selalu amazing. Sukses selalu buat kita ;)
HapusSorry I mean I already had my first son, on that age! This autocorrectiin really not helping
BalasHapusHi happy 23th birthday!
BalasHapusWish you luck in everything ^^
Jgn lupa main ke blog aku ya :)
Thankyou
Hai trimakasih ya. Oke In syaa Allah.
Hapus