23 Tahun Birthday
Sahabat
bukan ia yang datang lebih dulu, bukan ia yang lebih lama kamu kenal, tapi ia
yang datang dan tak pernah memilih pergi apapun kondisimu. Sahabat adalah orang
yang akan ‘mengangkatmu’ disaat sayapmu patah. Sahabat juga adalah orang yang
akan menutup mata atas semua kekurangan dan kesalahanmu.
Namaku
Muthi Haura. Umurku 23 tahun. Sepanjang 23 tahun aku hidup, aku hanya memiliki
beberapa sahabat. Ya, bisa dihitung jari saking dikitnya. Aku bukan type orang
yang bisa langsung dekat dengan siapa saja. Aku bukan type orang yang bisa
langsung cerita banyak hal tentang aku ke orang lain.
Aku
hanya cerita ke orang-orang yang aku anggap sahabat. Ke orang-orang yang memang
dekat denganku. Tapi terkadang juga, ada beberapa cerita hidupku tidak aku
bagikan ke siapa-siapa termasuk sahabat. Ya, karna setiap cerita kisah hidup
ada porsinya tersendiri apakah akan dibagi atau tidak.
Sejak
semester dua perkuliahan, aku bergabung di organisasi LPM Gagasan. Dari
organisasi itu, aku belajar banyak hal. Aku belajar banyak pengalaman baru. Dan
yang paling terpenting, aku menemukan orang-orang yang sayang aku apa adanya.
Orang-orang yang bisa menerima aku bagaimanapun aku.
Aku
menemukan banyak sahabat, kakak, abang, dan adik disini. Salah satu sahabat aku
disini adalah Ika dan Hanif. Aku dekat dengan Ika bisa dibilang udah lumayan lama. Padahal awal-awal kenal,
aku fikir dia anaknya sombong dan nggak asik. Eh ternyata dia judes, tegas,
kadang nyebelin. Bisa dibilang, sifat aku dan Ika itu berbeda 180 %.
![]() |
Muthi Hanif Ika |
Tapi
ternyata sifat yang berbeda itu bikin kami klop. Gitu juga dengan Hanif. Nah, 1
Juli yang lalu, Ika dan Hanif serta Faisal, Rahmat, Bang Rico memberikan
surprise ulang tahun yang ke-23 untukku. Si Ocu dan Soki ikutan juga tapi telat
banget datangnya. Btw, 1 Juli bukan hari ulang tahunku.
Baca juga: ulang tahun 23
Aku
ulang tahun 1 Juni dan mereka ngasih surprise 1 Juli. Telat banget memang dan
itu semua udah mereka rencakan jauh-jauh hari. Jadi ceritanya aku udah
semingguan lebih nggak kesekre sejak pulang dari kampung. Nggak juga ketemuan
dengan mereka karna aku selalu nolak buat ketemu.
Bukan
apa-apa, aku lagi nggak enak badan. Badan aku lemas, batuk-batuk juga. Pokoknya
lagi kurang fit lah, lagian dirumah juga masih banyak yang mau diurus semenjak
meninggalnya ayah aku. Akhirnya karna selalu nolak ketemu mereka, pas malam
ditanggal 1 Juli Ika WA gini: “Den la disekre. Den tunggu sampai ang datang.
Ang ndak ado waktu buek kami lagi. Sok sibuk. (Aku udah disekre. Aku tunggu
kamu sampai datang. Kamu itu nggak ada waktu buat kami lagi. Sok sibuk.)”
Trus
Hanif juga WA: “Kesekrelah sekarang. Ada yang mau aku ceritain. Panjang dan
penting. Pokoknya kesekre ya.” Akhirnya setelah didesak-desak, malam itu juga
aku kesekre. Aku nggak mikir apa-apa perihal surprise, yaiyalah, ulang tahunku
sebulan yang lalu.
Tiba
disekre, Ika dan Hanif nggak ada. Mereka entah kemana. Itu bikin aku kesal. Aku
repetin mereka di WA. Pas mereka nyampai, ternyata ada Faisal juga. Trus ada
Rahmat dan bang Rico. Btw, Rahmat dan Bang Rico lebih duluan datang ketimbang
Hanif Ika. Hanif ngajak keluar ditaman Gagasan buat rapat. Katanya rapat
penting.
Trus
si Faisal nimbrung pula dirapat Gagasan. Aku bilang sama Faisal, jangan ikut
rapat, dia bukan anak Gagasan. Eh dia nyolot dan bikin aku kesal banget. Ya
udah marah-marahlah aku depan dia. Akhirnya karna dia masih ngotot buat ikut
rapat, aku merajuk masuk kesekre. Si Faisalnya ngajak Ika pulang dan parahnya,
Ika lebih milih Faisal ketimbang aku. iya, dia pulang sama Faisal.
Kan
makin kesallah aku. Sahabat aku sendiri lebih milih orang lain ketimbang aku,
kan parah kali. Trus aku didalam sekre nangis, si Hanif-Bang Rico-Rahmat ikutan
masuk sekre, bukannya malah nenangin aku, tapi malah cerita liburan. Kan makin
ngeselin. Seolah-olah aku lagi nggak nangis. Seolah-olah nggak terjadi apa-apa
dengan aku. -___-
Trus
tiba-tiba datang deh donat ulang tahun dari Ika dan Faisal sambil semuanya
nyanyiin selamat ulang tahun. Kan nyebelin. Btw, aku senang. Trimakasih
semuanya. Aku nggak ngarepin surprise. Nggak ngarepin kado. Nggak ngarepin
apa-apa. Aku Cuma berharap, aku bisa lebih baik lagi dari hari ke hari dan aku
bangga punya kalian.
Aku
dapat hadiah buku kecil yang memang lagi aku butuhi dari Ika plus suratnya. Aku
juga dapat baju lebaran ungu yang unyu dari Ulan. Aku juga dibawain sekantong
plastic cemilan dari Mumun. Aku juga dibawain banyak kue lebaran dari Nazlah. Untuk
semua sahabat-sahabat aku dan untuk semua orang-orang yang udah sayang dan
dukung aku, trimakasih.
Doakan
aku sukses biar bisa balas semua kebaikan kalian. Btw, ini dia isi surat ulang
tahun dari Ika. Let’s check this out:
Hai,
selamat berkurang jatah umur upiak banunku. Wanita tegarku, wanita kuat. Maaf
untuk keterlambatan yang super duper ini. Bukan karna aku lupa atau tak lagi
nganggap kamu sahabat, jujur bukan karna itu. Sejatinya surprise kecil ini kami
rencanain udah beberapa kali namun gagal dengan alasan yang berbagai macam.
Sekali
lagi maafkan ya upiak banun. Selamat tanggal satu pada bulan lalu ya Muth.
Sekali lagi maaf. Aku sadar, aku bukanlah sahabat baik yang mengingat setiap
momen hidupmu. Aku bukan orang yang sempurna yang selalu ada untukmu. Yang selalu
mengerti setiap permasalahanmu. Sekali lagi maaf. Seiring berkurang jatah umur
semakin tangguh ya piak.
Terus
memperbaiki diri. Yakinlah Allah selalu bersamamu. Allah tau yang terbaik
untukmu. Perihal jodoh, yakinlah Allah mempersiapkan yang jauh lebih baik dari
apa yang kau fikirkan. Selamat menginjak angka dua tiga. Bukan umur yang muda.
Kau telah matang dengan permasalahan yang ada. Tuhan sayang kau upiak banun.
Aku
rindu momen di danau, sekre, nangis, dll. Semoga ending dari kisah dikampus
bukan ending cerita kita. Sampai bertemu dimasa yang nanti apa yang kita
ceritakan akan berbeda. Yaitu cerita prestasi, keluarga, dan karir. Semoga
masamu dan aku jauh lebih baik dari sebelum-sebelumnya. Tetap menjadi kamu yang
care. Yang peduli dengan Gagasan. Jangan pernah bohongi hatimu bahwa kau masih
terpaut di Gagasan. Salam rindu untuk masa yang pernah ada, Ika Piyasta.
Hai Ika. Trimakasih untuk selalu ada
disampingku saat aku rapuh atau senang. Trimakasih udah memelukku disaat aku
jatuh. Trimakasih udah sangat sangat care ke aku dengan segala keresekan aku.
Aku bisa sampai dititik ini yang kata kalian ‘hebat’ sebetulnya bukan karna aku
hebat, tapi karna aku punya sahabat-sahabat yang selalu dukung apapun yang aku
lakukan, kamu salah satunya.
Trimakasih
untuk semua cerita yang dengan suka rela kamu rajut bersamaku. Trimakasih udah
selalu pasang badan disaat aku butuh bantuan. Trimakasih untuk telinga yang
selalu kamu berikan disaat aku ingin berkeluh kesah. Trimakasih untuk semua hal
yang udah kita ukir bersama. You are my best.
Jangan
pernah letih untuk selalu ada disisiku. Jangan pernah berfikir
untuk pergi. Tapi jika takdir membawamu pergi dariku, kuharap kamu akan sukses
apapun pilihanmu. Jangan pernah lupakan tentang ‘kita’. Doankan juga aku sukses
agar kelak bisa kuceritakan kepada dunia ‘tentang kita’ lewat buku dan film.
Trimakasih.
Trimakasih juga untuk semua sahabat-sahabatku yang lain. Salam sayang, Muthi
Haura. 6 Juli 2018. 10.14 WIB. Btw, tepat hari ini satu bulanan kepergian
ayahku. I promise make you proud for me, ba.
Selamat ulang tahun mbak muthi, maaf juga nih baru sempet ngasih ucapan. Semoga apa yang diimpikan bisa terwujud semua dan apa yang dikerjain selalu lancar dan terus mendapatkan berkah dari-Nya. Aamiin.
BalasHapusSelamat ulang tahun Mba.. Semoga makin kece dunia akhirat.. Salam kenal ya Mba.. :)
BalasHapuswaah... mau ikutan ngucapin kok udah tlat ya, hehe.
BalasHapusBtw. masih muda banget tapi udah jago nulis. Sukaaaak deh. Tiba-tiba aku menyesal karena gak bisa punya blog semuda Muthi,
salam kenal ya
Semoga usianya berkah ya, Mbak. Sukses selalu
BalasHapusYang terbaik untuk Mbak Muthi, barakallah fii umrik
BalasHapus