Kilas Balik 2018

16.19 muthihaura 4 Comments



Hidup itu kaya roda, kadang berada di atas, tak jarang pula dibawah. Kadang melewati jalanan berliku, kadang mulus. Dan kadang kadang kadang lainnya. 2018 adalah salah satu part hidupku yang bisa dibilang ‘lumayan’ menyedihkan.

Baca juga: Kilas Balik 2017

2018
source: google


2018 adalah tahun dimana aku kehilangan orang yang sangat aku sayang. 2018 tidak terlalu banyak pencapain yang diraih. 2018 membuatku belajar bahwa inilah hidup. Mau atau nggak kita nerimanya, tetap beginilah ‘jalan’ takdir yang telah Allah gariskan. Bisa dibilang, 2018 tahun penuh luka, tapi darisana, aku belajar banyak hal. Banyak sekali.

Aku tidak sama sekali menyalahi takdir. Justru aku berterimakasih atas semua pembelajaran di 2018. Alhamdulillah untuk 2018, bismillah untuk 2019 yang sudah terlewati selama tiga hari.

Baiklah, akan aku ceritakan sedikit perjalanan di 2018ku. Oke langsung saja, check this out:
Januari
Bulan ini aku disibukkan revisi skripsi, karna Desember 2017 aku sudah selesai sidang. Di bulan ini juga, aba dan adikku si Intan sama-sama masuk rumah sakit. Keduanya dirawat.

Baca juga: SKRIPSI


Otomatis karna keduanya dirawat, aku harus pandai-pandai bagi waktu untuk ngurus keduanya. Memang disatu rumah sakit, tapi berbeda kamar. Selain itu, aku juga harus nganterin Dani kesekolah. Ya, memang hanya aku. Bisa dibilang, ini part lumayan berat juga dihidup aku.

Capek? Off course! Banget. Bolak-balek kesana kemari. Urus ini itu. Rasanya badan ini udah nggak kaya badan. Udah mau rontok rasanya. Aba dan Intan dirawat sejak 11-16 Januari. Pas mereka dirawat itu, aku sempat berfikir, aku pengen nikah. Aku pengen ada orang yang bantu aku. Aku lelah. Akhir Desember, tepatnya tanggal 30, aku sama teman-teman Gagasan ke Sumbar, ke Pulau Sirandah.

sirandah island



Februari
Pulang Sumbar tanggal 3 Februari. Pas di jalan pulang, mobil kami sempat tabrakan juga. Iya, mobil rusak yang mengakibatkan kami harus mengganti biaya perbaikan mobil. Bulan ini juga, aba bolak-balik masuk rumah sakit dan tepat dibulan ini juga, aku bergabung dengan komunitas Jaringan Penulis Indonesia (JPI).

Maret
Sepi job freelance, maupun blog, sedangkan pengeluaran membludak. Aba juga nggak kerja karna sakit. Ekonomi bisa dibilang susah. Waktu itu juga, laptopku sempat rusak LCD-nya. Kulkas mulai rusak dimana pintunya nggak bisa ditutup yang menyebabkan biaya listrik membludak. Mesin cuci juga sudah mulai soak.

Pokoknya bisa dibilang ngenas deh. Belum lagi harus mikirin biaya wisuda yang segambreng dan biaya perbaikan mobil huhu. Tapi Alhamdulillah bulan ini berhasil lolos komunitas One Day One Post (ODOP).

Baca juga: TIPSHEMAT WISUDA


April
Bulan ini aku wisuda, tanpa kedatangan aba. Hanya ditemani Intan, adik aba, istri adik aba, dan nenek. Aba masih sakit dirumah. Nggak bisa ngapa-ngapain. Tapi Alhamdulillah tetap senang. Alhamdulillah berhasil menyelesaikan satu tanggung jawab.

Baca juga: WISUDA


Mei
Ketemu Genta Kiswara. Aba masih harus bolak-balik rumah sakit. Alhamdulillahnya, adikku yang di Madinah pulang. Yap, liburan kuliah dia.



Juni
Tanggal 1 Juni adalah hari ulang tahunku yag ke-23. Tepat ditanggal 6 Juni, memasuki malam terakhir ramadhan, aba meninggal ;( Sebenarnya aku nggak kuat buat nyeritain tentang tahun ini. Sebenarnya aku belum ingin mengingat setiap detailnya. Sakit. Makanya, aku belum ada nulisin di blog ini tentang kepergian aba.

Yap, tepat tanggal 6 Juni, aku dan kelima adikku resmi menjadi yatim piatu. Berat bagi kami. Teramat berat, tapi inilah jalan takdir. Tidak ada yang perlu disalahkan. Emang sudah ketentuannya seperti ini. Yang bikin lega, adikku yang sekolah di Madinah itu yang mandiin, yang kafanin, yang jadi imam buat sholat aba. :’) Mohon doa untu kedua orang tuaku juga nenekku ya.  

Juli
Lebaran pertama tanpa aba. Tanpa umi. Tanpa nenek. Hanya ada kami berenam. Dikampung. Beruntungnya, aku dan adik-adikku adalah orang yang strong. Kami berusaha kembali menata hidup. Menata semuanya. Belajar kembali dan berusaha untuk kompak.

Agustus-Desember
Aku lupa detail moment dibulan-bulan ini. Yang pasti kisaran bulan ini. Aku dan adik-adik sedang kompak-kompaknya. Kami beli kulkas baru, mesin cuci baru, bikin pagar rumah, pokoknya pembaruan rumahlah. Trus juga mulai buka bisnis cuka apel bareng Hanif dan Payung, tapi sayang sampai detik ini masih tersendat-sendat.

Sempat juga berecana bikin komunitas blogger bareng Desi, Nafi, Payung. Dan komunitasnya juga tersendat. Aku juga dikenalin dengan dua orang lelaki untuk menuju tahap pernikahan dan entah kenapa, aku ngerasa belum siap.

Memang awal Januari 2018 aku ngerasa pengen nikah, tapi pas dihadapakan betul-betul pada pilihan ‘menikah’, aku ngerasa belum siap. Aku masih harus belajar banyak hal dulu. Aku masih harus mempersiapkan diri dulu.



Ah banyak hal yang aku alami di 2018 ini. Oya, di awal-awal 2018, aku sama sekali nggak ada membuat target. Entah kenapa. Selama nggak bikin target itu, aku ngerasa banyak waktu yang terbuang sia-sia. Di 2019 ini, aku ingin jadi jauh lebih baik. Belajar banyak hal dan terus menyiapkan diri.

Oke deh mungkin segini dulu. Doakan aku ya. Sukses selalu buat kita. Salam sayang, @muthihaura_blog.
Jum’at, 4 Januari 2018. 15.07 WIB.

Baca Artikel Populer Lainnya

4 komentar:

  1. Semangat untuk terus jd lebih baik :)

    BalasHapus
  2. Peluk jauh Muthi. Aku kok mewek ya bacanya. Semoga kedua orangtua juga nenekmu diberi tempat terbaik.

    Semangat Muth. Bismillah 2019 jauh lebih baik.

    BalasHapus
  3. Disetiap musibah pasti ada hikmahnya, dan yang saya tangkep, kamu jadi bener2 kuat, padahal menjadi kuat itu ngga mudah lho
    Tetep semangat yaaa :)

    BalasHapus