Kilas Balik 2018
Hidup itu kaya roda,
kadang berada di atas, tak jarang pula dibawah. Kadang melewati jalanan
berliku, kadang mulus. Dan kadang kadang kadang lainnya. 2018 adalah salah satu
part hidupku yang bisa dibilang ‘lumayan’ menyedihkan.
Baca juga: Kilas Balik 2017
2018 adalah tahun dimana
aku kehilangan orang yang sangat aku sayang. 2018 tidak terlalu banyak
pencapain yang diraih. 2018 membuatku belajar bahwa inilah hidup. Mau atau
nggak kita nerimanya, tetap beginilah ‘jalan’ takdir yang telah Allah gariskan.
Bisa dibilang, 2018 tahun penuh luka, tapi darisana, aku belajar banyak hal.
Banyak sekali.
Aku tidak sama sekali
menyalahi takdir. Justru aku berterimakasih atas semua pembelajaran di 2018.
Alhamdulillah untuk 2018, bismillah untuk 2019 yang sudah terlewati selama tiga
hari.
Baiklah, akan aku
ceritakan sedikit perjalanan di 2018ku. Oke langsung saja, check this out:
Januari
Bulan ini aku disibukkan
revisi skripsi, karna Desember 2017 aku sudah selesai sidang. Di bulan ini
juga, aba dan adikku si Intan sama-sama masuk rumah sakit. Keduanya dirawat.
Baca juga: SKRIPSI
Otomatis karna keduanya dirawat,
aku harus pandai-pandai bagi waktu untuk ngurus keduanya. Memang disatu rumah
sakit, tapi berbeda kamar. Selain itu, aku juga harus nganterin Dani kesekolah.
Ya, memang hanya aku. Bisa dibilang, ini part lumayan berat juga dihidup aku.
Capek? Off course! Banget.
Bolak-balek kesana kemari. Urus ini itu. Rasanya badan ini udah nggak kaya
badan. Udah mau rontok rasanya. Aba dan Intan dirawat sejak 11-16 Januari. Pas
mereka dirawat itu, aku sempat berfikir, aku pengen nikah. Aku pengen ada orang
yang bantu aku. Aku lelah. Akhir Desember, tepatnya tanggal 30, aku sama
teman-teman Gagasan ke Sumbar, ke Pulau Sirandah.
Baca juga: LIBURAN AT SIRANDAH ISLAND
Februari
Pulang Sumbar tanggal 3
Februari. Pas di jalan pulang, mobil kami sempat tabrakan juga. Iya, mobil
rusak yang mengakibatkan kami harus mengganti biaya perbaikan mobil. Bulan ini
juga, aba bolak-balik masuk rumah sakit dan tepat dibulan ini juga, aku
bergabung dengan komunitas Jaringan Penulis Indonesia (JPI).
Maret
Sepi job freelance, maupun
blog, sedangkan pengeluaran membludak. Aba juga nggak kerja karna sakit.
Ekonomi bisa dibilang susah. Waktu itu juga, laptopku sempat rusak LCD-nya.
Kulkas mulai rusak dimana pintunya nggak bisa ditutup yang menyebabkan biaya
listrik membludak. Mesin cuci juga sudah mulai soak.
Pokoknya bisa dibilang
ngenas deh. Belum lagi harus mikirin biaya wisuda yang segambreng dan biaya
perbaikan mobil huhu. Tapi Alhamdulillah bulan ini berhasil lolos komunitas One
Day One Post (ODOP).
Baca juga: TIPSHEMAT WISUDA
April
Bulan ini aku wisuda,
tanpa kedatangan aba. Hanya ditemani Intan, adik aba, istri adik aba, dan
nenek. Aba masih sakit dirumah. Nggak bisa ngapa-ngapain. Tapi Alhamdulillah
tetap senang. Alhamdulillah berhasil menyelesaikan satu tanggung jawab.
Baca juga: WISUDA
Mei
Ketemu Genta Kiswara. Aba
masih harus bolak-balik rumah sakit. Alhamdulillahnya, adikku yang di Madinah
pulang. Yap, liburan kuliah dia.
Baca juga: TIPS MENULIS ALA GENTA KISWARA
Juni
Tanggal 1 Juni adalah hari
ulang tahunku yag ke-23. Tepat ditanggal 6 Juni, memasuki malam terakhir
ramadhan, aba meninggal ;( Sebenarnya aku nggak kuat buat nyeritain tentang
tahun ini. Sebenarnya aku belum ingin mengingat setiap detailnya. Sakit.
Makanya, aku belum ada nulisin di blog ini tentang kepergian aba.
Yap, tepat tanggal 6 Juni,
aku dan kelima adikku resmi menjadi yatim piatu. Berat bagi kami. Teramat
berat, tapi inilah jalan takdir. Tidak ada yang perlu disalahkan. Emang sudah
ketentuannya seperti ini. Yang bikin lega, adikku yang sekolah di Madinah itu
yang mandiin, yang kafanin, yang jadi imam buat sholat aba. :’) Mohon doa untu
kedua orang tuaku juga nenekku ya.
Juli
Lebaran pertama tanpa aba.
Tanpa umi. Tanpa nenek. Hanya ada kami berenam. Dikampung. Beruntungnya, aku
dan adik-adikku adalah orang yang strong. Kami berusaha kembali menata hidup.
Menata semuanya. Belajar kembali dan berusaha untuk kompak.
Agustus-Desember
Aku lupa detail moment
dibulan-bulan ini. Yang pasti kisaran bulan ini. Aku dan adik-adik sedang
kompak-kompaknya. Kami beli kulkas baru, mesin cuci baru, bikin pagar rumah,
pokoknya pembaruan rumahlah. Trus juga mulai buka bisnis cuka apel bareng Hanif
dan Payung, tapi sayang sampai detik ini masih tersendat-sendat.
Sempat juga berecana bikin
komunitas blogger bareng Desi, Nafi, Payung. Dan komunitasnya juga tersendat.
Aku juga dikenalin dengan dua orang lelaki untuk menuju tahap pernikahan dan
entah kenapa, aku ngerasa belum siap.
Memang awal Januari 2018
aku ngerasa pengen nikah, tapi pas dihadapakan betul-betul pada pilihan
‘menikah’, aku ngerasa belum siap. Aku masih harus belajar banyak hal dulu. Aku
masih harus mempersiapkan diri dulu.
Baca juga: UNTUKMU CALON IMAMKU
Ah banyak hal yang aku
alami di 2018 ini. Oya, di awal-awal 2018, aku sama sekali nggak ada membuat
target. Entah kenapa. Selama nggak bikin target itu, aku ngerasa banyak waktu
yang terbuang sia-sia. Di 2019 ini, aku ingin jadi jauh lebih baik. Belajar
banyak hal dan terus menyiapkan diri.
Oke deh mungkin segini
dulu. Doakan aku ya. Sukses selalu buat kita. Salam sayang, @muthihaura_blog.
Jum’at, 4 Januari 2018.
15.07 WIB.
Semangat untuk terus jd lebih baik :)
BalasHapusPastii ;))
HapusPeluk jauh Muthi. Aku kok mewek ya bacanya. Semoga kedua orangtua juga nenekmu diberi tempat terbaik.
BalasHapusSemangat Muth. Bismillah 2019 jauh lebih baik.
Disetiap musibah pasti ada hikmahnya, dan yang saya tangkep, kamu jadi bener2 kuat, padahal menjadi kuat itu ngga mudah lho
BalasHapusTetep semangat yaaa :)