Belajar dari Maudy Ayunda
Bulan bersinar diwaktunya
masing-masing. Bintang bersinar diporosnya sendiri. Pun matahari, bersinar
diwaktu dan porosnya tersendiri. Begitu juga manusia. Tidak ada yang ‘bersinar’
diwaktu yang sama. Semua orang bergerak di ‘poros’nya masing-masing. Tidak ada
yang terlalu cepat dan tidak ada yang terlalu lambat.
Asal terus berusaha, pasti
In syaa Allah akan ada jalannya tersendiri. Akan ada waktunya untuk bersinar
dengan caranya masing-masing. Ah, self reminder banget buat aku. Namun
terkadang, diusiaku 23 tahun ini, ada perasaan dimana aku iri dengan hidup
orang lain.
Aku ngerasa, apa yang aku
lakuin itu sia-sia. Apa yang aku usahakan itu, tidak membuahkan hasil. Aku iri
dengan si A yang udah kesana kemari. Aku iri dengan B yang karirnya mentereng.
Aku iri dengan C yang rumah tangganya bahagia. Aku iri dengan D yang punya
pasangan sangat loyal dan romantic.
Baca juga: UNTUKMU CALON IMAMKU
Terlebih jika ngestalking
sosial media. Sering tuh terbesit ‘ya ampun, kok hidupnya enak kali ya’, ‘kok
dia gini ya’, ‘kok dia bisa gitu ya’, dan komentar-komentar senada lainnya.
Sampai kemudian aku kembali tersadar, bahwa tiap orang punya ‘cerita hidupnya’
sendiri. Tiap orang punya ‘jalannya’ masing-masing.
Kembar sekalipun tidak
akan pernah memiliki ‘kisah’ hidup yang sama. Allah menciptakan ‘waktu’
tersendiri untuk masing-masing individu. Ada yang mungkin di usia 23 tahun, dia
udah sukses. Ada yang baru sukses di usia 60-an. Dan semua kesuksesan itu
menurut aku juga ‘hasil’ dari apa yang diusahakan orang tersebut.
Maudy Ayunda, salah satu
figure perempuan yang menurut aku ‘sempurna’. Siapa yang tidak kenal perempuan
cantik berbody aduhai bersuara merdu. Parahnya, iapun dikarunia otak yang
pintar. Bohong kalau aku bilang aku nggak iri. Bullshit kalau ada perempuan yang
bilang tidak ingin ‘sesempurna’ Maudy.
![]() |
Source: google |
Diterima di dua kampus
terkenal didunia. Dua kampus yang menghasilkan tokoh-tokoh hebat dunia. Kurang
pintar apa lagi seorang Maudy bukan? Aku iri? Tentu saja, tapi aku sadar bahwa
apa yang dicapai oleh seorang Maudy saat ini adalah ‘hasil’ dari bagaimana masa
lalunya. Hasil dari proses yang ia jalani dimasa lalunya.
Ada beberapa hal yang aku
pelajari dari seorang Maudy Ayunda, yakni: Pertama, dia gila baca sejak
usia tiga tahun. Iya, TIGA TAHUN! Coba ingat-ingat, diumur segitu, kamu sedang
ngapain Mut? Maudy menghabiskan waktu kecilnya untuk banyak membaca, sedangkan
aku membaca satu buku saja dalam sebulan ngos-ngosan.
Wajar jika dia dikarunia
otak yang pintar, sejak kecil sudah dibiasakan untuk membaca. Kelak, jika aku
punya anak, aku juga ingin membiasakan kebiasaan membaca sejak dini. Semoga
saja. Ayo kita biasakan untuk membaca. Kedua, Maudy type orang yang
berani mencoba sesuatu hal yang baru.
![]() |
source: google |
Yap, kalau ia nggak berani
mencoba, mungkin ia tidak akan pernah sesukses seperti saat ini. Keberanian
mencoba hal baru dan keluar dari zona nyaman itu bukan sesuatu hal yang mudah
bagi aku, tapi aku akan berusaha untuk terus memperbaiki diri. Aku juga sedang
merancang ‘masa depan’ku. Memang mungkin tidak akan sama dengan jalan cerita
seorang Maudy Ayunda, tapi aku akan ‘bersinar’ sesuai porsiku sendiri.
Ketiga,
Maudy punya ‘arah’ tujuan yang jelas. Ia punya mimpi yang jelas. Ia tau jalan
mana yang akan ia tuju dan ia berusaha mewujudkan tujuan tersebut. Aku juga
punya tujuan yang jelas. Aku tau apa yang akan aku tuju, tapi terkadang, aku
masih mempertahankan kemalasan. Sebenarnya, setiap orang didunia ini tau kunci
sukses, tapi tak semua orang benar-benar bisa menjalankannya.
Tak semua orang mampu
menjalankannya. Maudy salah satu sosok yang mampu menjalankan kunci-kunci
sukses tersebut. keempat, Maudy punya manajemen waktu yang baik. Ia tau
kapan harus belajar. Kapan harus kerja. Kapan harus refreshing. Sangat teramat
jarang orang sukses yang punya manajemen waktu yang buruk.
Kelima,
Maudy orang yang focus terhadap tujuannya. Beda dengan aku yang kadang focusnya
terbagi. Apalagi kalau udah ngelihat sosial media, jadi benar-benar nggak focus
ke tujuan hidup sendiri. Jadi membanding-bandingkan hidup sendiri dengan hidup
orang lain. Ya, tanaman tetangga emang selalu terlihat lebih hijau dan indah.
Yaiyalah, itu tetangga
kamu sibuk ngurusin tanamannya, Mut. Sibuk ngerawat tanamannya. Ngepupukin.
Ngenyiramin. Lah, kamu Cuma bisanya ngelihatin tanpa berbuat apa-apa dengan
tanamanmu sendiri, ya mana dapat tanaman yang hijau dan indah, Mut.
Duh ketampar banget.
Intinya kelima itu deh pokok pentingnya. Sebenarnya yang tak kalah penting itu
adalah kedekatan dengan Tuhan dan restu orang tua. Tapi kayanya dua ini nggak
usah dibahas, karna udah sangat umum. Jadi kalau kamu mau ‘sesukses’ Maudy
Ayunda, kamu harus rajin membaca, berani melakukan suatu hal yang baru, miliki
tujuan hidup, miliki manajemen waktu yang baik, dan focus terhadap apa yang
ingin kamu tuju.
Yap, sesimpel itu tapi
lumayan susah untuk dijalani. Dan yang aku sayangkan banget, ada beberapa
komentar negatif dari laki-laki yang kurang lebih intinya gini: “Ngapain
sekolah tinggi-tinggi, nanti nggak ada laki-laki yang mau”, “Ngapain sekolah
tinggi-tinggi kalau ujung-ujungnya didapur”.
Hai para lelaki, perempuan
sekolah tinggi-tinggi karna nantinya ia yang akan menjadi ‘madrasah’ pertama
bagi anak-anakmu. Ia yang akan mengajari anak-anakmu tentang hidup. Tentang
etika. Tentang agama. Dan tentang-tentang lainnya.
Jika kamu sebagai
laki-laki takut dengan perempuan yang punya ‘power’, lemah! Harusnya kamu
sadar, kalau kamu punya power, kamu nggak perlu takut dengan perempuan yang
juga punya power. Justru jika keduanya sama-sama punya power, maka ‘kekuatan’
dalam rumah tangga itu akan semakin kuat. Seharusnya begitu.
Oke deh mungkin segini
dulu. Mari semangat belajar. Mari semangat untuk terus berproses menjadi lebih
baik. Usaha tak kan pernah mengkhianati hasil. Setiap orang ada masanya, tiap
masa ada orangnya. See you on the top. Salam, @muthihaura_blog.
Jum’at, 8 Maret 2019.
21.39 WIB.
Find me:
Instagram : @muthihaura_blog dan
@muthihaura1
Instagram komunitas : @bloggerjuang
Email : muthihaura1695@gmail.com
Twitter : @muthiiihauraa
Facebook : Muthi Haura
Youtube :
Muthi Haura
Aku terakhir nonton #NebengBoy yang nampilin Maudy Ayunda dan aku terkaget-kaget kalau ternyata Maudy bilang, dia anak rumahan. Memang sih, kebanyakan yang betah melakukan banyak hal sendiri di rumah dan pandai memilih teman rasanya lebih fokus menggapai kesuksesan Muth.
BalasHapusAku termasuk yang kagum juga nih sama Maudy Ayunda.
Mantap sekali, setiap orang punya jalan nya masing-masing,. Bagus banget tulisan kak Mut,💞. Salam kenal ya kak
BalasHapus