Purging Vs Brake out
Aku tidak pernah
menyalahkan takdir sebagai perempuan. Sebagai cewek. Tidak ada yang salah. Itu
sebuah ketetapan yang Allah tau, kita mampu untuk menjalaninya. Pun, aku tak
pernah menyalahkan takdir sebagai seorang ‘Muthi Haura’. Seperti yang aku
bilang, itu ketetapan Allah yang nggak kan pernah bisa dirubah.
Akhir-akhir ini juga di
usia 23 ini, aku ngalamin masalah kulit seperti jerawat dan agak kusam. Entah
kenapa itu jerawat baru munculnya sekarang padahal dulu kulit wajah aku bisa
dikatakan mulus. Orang yang kenal aku dekat, pasti tau kalau dulu muka aku
nggak jerawatan.
Baca juga: NGOMONGIN JERAWAT
Sekarang nggak parah sih,
Cuma tiap ketemu orang atau saudara yang udah lama nggak jumpa, pasti yang
dikomenin jerawat. Sampai ada yang ngatain: “Kok jerawat sekarang? Rawatlah
muka tu?” What the hell is this. Apalagi yang ngatain itu cowok. Sumpah nggak
penting banget.
Ada juga yang berkomentar
terkait kesukaan aku ngereview produk untuk postingan blog ini yang berarti,
aku harus nyobain banyak produk. Yap, gonta ganti gitulah. Mereka ngejudge
kalau gonta-ganti itulah yang bikin jerawatan. Ada benarnya ada nggaknya sih.
Itu semua tergantung kondisi kulit masing-masing.
Makanya aku juga sekarang
sedang belajar banget terkait skincare, ingredients, make up, pokoknya segala
hal yang berhubungan dengan beauty deh. Aku juga harus bisa bedain, saat
menggunakan suatu produk, apakah itu purging atau break out. Apalagi bagi aku
yang suka gonta-ganti produk gini.
Akhirnya aku riset,
belajar sana sini terkait purging vs break out. Oke, langsung aja kita bahas
ya. Kalau semisalnya ada ksalahan, kamu bisa koreksi dikolom komentar ya. Purging
adalah suatu istilah dimana saat kita menggunakan suatu produk baru yang
menyebabkan kondisi kulit kita memburuk dulu, baru kemudian bersih.
![]() |
source: google |
Pokoknya saat purging,
kulit bakal berjerawat/bruntusan/merah-merah. Tapi tidak dialami oleh semua
orang. Tergantung kondisi kulit masing-masing. Kulit bakal mengalami purging
saat kita baru mencoba produk yang berfungsi untuk mengexfoliasi atau
mempercepat regenerasi kulit.
Sedikit penjelasan tentang
exfoliasi yang aku tau adalah bahwa kulit kita itu terdiri dari sel-sel kulit
dan bisa regenerasi sendiri. Regenerasi kulit terjadi selama 28 hari. Tapi
seiring berjalannya waktu, regenerasi melambat dan pelepasan kulit mati tidak
sempurna. Disinilah dibutuhkan exfoliasi.
Produk yang ingredientsnya
bisa mengexfoliasi adalah pertama, AHA (Alpha Hydroxy Acid). AHA lebih
ditargetkan untuk jenis kulit kering. AHA sendiri bermacam-macam, yakni:
glycolid acid, lactid acid, malid acid, mandelic acid, citric acid, tartaric
acid.
Kedua, BHA (Beta Hyroxy
Acid), lebih ditargetkan untuk jenis kulit berminyak. BHA bermacam-macam
juga, salah satunya ada salcylid acid yang biasanya untuk membersihkan
pori-pori. Ketiga, retinoid. Retinoid ini harus atas resep dokter.
Retinoid sendiri adalah turunan dari vitamin A yang biasanya juga digunakan
untuk ingredienst anti aging.
Retinoid bisa meningkatkan
produksi sel kulit baru, mendorong pertumbuhan kolagen, mengurangi noda-noda
halus, membuat kulit lebih cereh dan kencang. Tapi ingat, walaupun retinoid ada
dijual bebas, tetap harus dipakai sesuai anjuran dokter. Jangan sembarangan
pakai karna kamu nggak tau berapa dosis yang dibutuhkan kulitmu.
![]() |
source: google |
Keempat, ingredients yang
mengandung vitamin c yakni: ascorbic acid, seorbyl-6-palmitate,
magnesium ascorbyl phosphate, disodium isotearyl 2-0-L-ascorbyl phosphate,
ascorbic acid, dll. Yang kelima a.k.a yang terakhir adalah saat kamu melakukan treatment,
misalnya kayanya chemical peeling, microdermabrasion, dan lain sebagainya.
Nah saat kamu menggunakan
produk yang menganduk exfoliasi dan kemudian keluar bruntusan, itu kemungkinan
purging. Tapi harus diingat juga, bruntusan yang keluar itu berada
didaerah-daerah yang memang biasanya disitu jerawat/beruntusanmu tumbuh.
Duh gimana ya
ngejelasinnnya. Rada susah juga. Gini deh simpelnya, misal nih biasanya kamu
jerawatan dikening, sedangkan pipi kamu mulus banget. Kalau purging, karna
meregenerasi sel baru, otomatis sel kulit matinya harus dikeluarkan dulu, jadi
beruntusan dulu didaerah yang biasanya kamu memang bruntusan, karna di daerah
itu yang banyak sel kulit matinya.
Kalau semisalnya kamu
bruntusan di pipi, sedangkan biasanya nggak, itu bukan purging, tapi memang
kamu berarti nggak cocok dengan produk tersebut yang sering disebut brake
out. Selain itu, biasanya purging dari dua minggu sampai empat minggu kulit
bakal memburuk, setelah itu bakal mulus.
Kalau brake out, setelah
empat mingguan, kondisi kulit bakal semakin memburuk. Ini yang aku alamin pas
makai the ordinary. Awalnya aku kira purging, karna waktu itu nggak tau
ilmunya. Jerawatnya sampai numbuh di pipi, padahal biasanya nggak, baru nyadar
kalau ternyata itu brake out.
Baca juga: THE ORDINARY
Akhirnya aku berhenti
pakai the ordinary, padahalkan sayang mahal. Aku juga sekarag lagi nyoba
skincare diet. Apaan tuh skincare diet, Mut? Entar deh kalau aku udah
ada ilmunya, aku bakal sharing.
Oya, trus kalau misalnya
produk yang kamu coba itu tidak menganduk exfoliasi dan kamu beruntusan,
langsung deh berhenti, karna itu berarti kamu brake out. Sampai disini semoga
paham ya. Oke deh, mungkin segini dulu pembahasan purging vs brake out dari
aku. Semoga bermanfaat. Kalau ada kesalahan, silahkan dikoreksi.
Maklum, masih sama-sama
belajar. Oke deh, salam sayang, @muthihaura_blog.
Sabtu, 16 Februari 2019.
20.45 WIB.
makasih sharingnya
BalasHapus