[Review Buku]: Cerita Cinta Enrico

07.00 muthihaura 1 Comments


[Review Buku]: Cerita Cinta Enrico- Jika kamu ingin melihat dunia, maka membacalah. Tapi jika dunia ingin mengenalmu, menulislah. Aku terlahir dari keluarga sederhana. Almarhum kedua orang tuaku tidak pernah memberikan kami barang-barang mewah, tapi yang mereka beri, lebih dari itu.

Lebih dari sekedar hanya sebatas barang berbentuk ‘fisik’. Sejak kecil juga, aku dan adik-adikku selalu diajarin bahwa ‘jangan pernah bangga atas sesuatu yang diberikan orang tua. Bangga itu saat kamu bisa menghasilkan sesuatu yang kamu inginkan dengan jerih payahmu sendiri’. Semua yang diajarkan kedua orang tuaku adalah harta yang sangat berharga.


Didikan mereka membentuk aku dan adik-adikku yang sekarang. Salah satu yang ditanamkan oleh kedua orang tuaku adalah budaya membaca. Sejak kecil, aku sudah berteman dengan buku. Membaca banyak buku, bahkan buku almarhum abakupun, aku lahap.

Disaat libur semesteran, biasanya, aku dan adik-adik diajak berlibur. Nggak, sama sekali bukan liburan mewah seperti ke pantai atau keluar negeri. Liburan kami sederhana, diajak ke toko buku dan diperbolehkan memilih satu buku untuk menjadi hak milik pribadi. Ya, hanya satu!

Dan aku bersyukur. Sangat bersyukur. Setidaknya budaya membaca itu sudah mendarah daging padaku. Salah satu buku yang baru saja aku selesaikan pada bulan Maret lalu adalah Cerita Cinta Enrico yang ditulis oleh Ayu Utami.

Dibandingkan Si Parasit Lajang yang juga karya Ayu Utami, aku lebih menyukai Cerita Cinta Enrico. Entah kenapa, saat aku membaca buku ini, bawaannya nggak bosan. Jadi pengen lanjut dan lanjut lagi untuk menyelami kisah kehidupan seorang laki-laki bernama Enrico. Oke, kita kupas secara lengkap ya. Langsung saja, check this out:

Tampilan Buku Cerita Cinta Enrico
Untuk tampilannya, jika aku ke gramedia dan ngelihat buku ini tanpa tau pengarangnya, jujur aku nggak akan beli sih hehe. Jadi sampul depannya itu cover berawarna kuning dengan judul buku dan nama pengarang. Iya, Cuma itu doang. Sesimple itu, tapi nggak bikin aku penasaran dengan bukunya.

cerita cinta enrico

Mungkin dari cover ini menceritakan kalau Enrico orang yang simple dan penyuka warna kuning kali ya. Cover bagian belakangnya juga didominasi kuning. Ada sedikit space warna abu-abu yang berisi informasi tentang penulis.

Sinopsis Backcover Buku Cerita Cinta Enrico
Kalau untuk sinopsis backcover buku ini, ditulis seperti ini: “Cerita Cinta Enrico adalah kisah nyata seorang anak yang lahir bersamaan dengan pemberontakan PRRI. Ia menjadi bayi gerilya sejak usia satu hari. Kerabatnya tak lepas dari peristiwa ’65. Ia menjadi aktivis di ITB pada era orde baru, sebelum gerakan mahasiswa dipatahkan.

sinopsis cerita cinta enrico

Merasa dikebiri rezim, ia merindukan tumbangnya Soeharto. Akhirnya, ia melihat peristiwa itu bersamaan dengan ia melihat kembali sosok yang ia cintai sekaligus ia hindari: ibunya. Cerita cinta Enrico adalah kisah cinta dalam bentangan sejarah Indonesia sejak era pemberontakan daerah hingga Reformasi.

Pelajaran dari Buku Cerita Cinta Enrico
Dalam hidup, kalau aku pribadi, aku akan belajar banyak hal dari apa yang aku lihat. Dari apa yang aku tulis. Dari apa yang aku baca. Karna menurut aku juga, hidup ini adalah proses untuk belajar. Banyak hal yang harus dipelajari untuk mengupgrade kapasitas diri. Karna disetiap harinya, kita harus berkembang.

Harus terus berproses dan jangan pernah cepat puas atas apa yang didapat. Begitu juga dalam proses membaca. Pasti banyak sekali pelajaran yang didapatkan. Baiklah, aku akan jabarin beberapa pelajaran yang aku dapatkan dari buku Cerita Cinta Enrico.

Pertama, Enrico kecil sangat mencintai ibunya. Seperti maksud namanya yang diberikan oleh ibunya. Aku sangat kagum dengan kecintaan Enrico kepada ibunya, sampai-sampai, ia pernah cemburu pada ayahnya karna terlalu dekat dengan ibunya.

buku cerita cinta enrico

Patut dicontoh nih. Bagi kamu yang masih memiliki kedua orang tua yang lengkap, sayangi mereka. Cintai mereka, karna pintu surgamu masih terbuka sangat lebar. Ingat, ridha Allah terletak pada restu orang tua, sedangkan murka Allah juga terletak pada murka orang tua. Kedua, sekuat apapun seorang lelaki.

Sestrong apapun seorang lelaki, pasti ada saat dimana dia betul-betul membutuhkan seorang wanita bukan hanya sebagai obyek sex semata. Ada masa dimana dia membutuhkan sosok yang bisa ia peluk dan bisa mencurahkan semua isi hatinya, semua kegalaunnya, tanpa perlu dijudge bahwa lelaki tersebut lemah.

Pelajaran juga bagi kita perempuan, agar bisa membuat nyaman lelaki kita. Tidak hanya perempuan yang butuh dimengerti, lelakipun seperti itu. Dibalik lelaki hebat, ada perempuan hebat dibelakangnya. Nah, dibuku ini, ada satu titik dimana Enrico merasa kesunyian dan butuh perempuan untuk mendampinginya.

Pelajaran ketiga a.k.a terakhir dari buku Cerita Cinta Enrico ini adalah aku jadi banyak tau tentang sejarah-sejarah Indonesia. Dibuku ini dipaparkan cukup rinci. Sangat bermanfaat buku ini untuk mempelajari sejarah.

Kesan Terhadap Buku Cerita Cinta Enrico
Banyak pelajaran yang aku dapatkan dari buku ini, walau yang aku jabarkan di atas Cuma tiga. Buku ini bahasanya mengalir. Bikin aku penasaran terhadap bukunya dan jadi ingin menghabiskannya. Aku suka cara berceritanya Ayu Utami.

Cerita Cinta Enrico ini juga runut. Pada awalnya menceritakan kisah kehidupan Enrico sejak lahir sampai kemudian ketemu dengan si A. Buku ini menurut aku, cocok dibaca umur 17 tahun keatas karna ada beberapa bagian yang kurang cocok dibaca oleh remaja 17 tahun kebawah.


Mungkin bisa dibaca oleh remaja 17 tahun kebawah, tapi dengan bimbingan orang tua. Oke deh, mungkin segini dulu review singkat buku Cerita Cinta Enrico dari aku. Semoga bermanfaat. Salam sayang, @muthihaura_blog.
Rabu, 3 April 2019. 07.43 WIB.

Baca Artikel Populer Lainnya

1 komentar:

  1. covernya kok kayak novel-novel teenlit gitu ya, hehee.
    udah lama juga pengen baca-baca karyanya ayu utami, malah udah punya beberapa bukunya ayu utami tapi belum ada 'will' nya baca buku-buku tsb. mungkin next bisa baca ini deh..

    BalasHapus