Sehari Keliling Siak
Sehari Keliling Siak- Bergeraklah. Keluar dari zona nyamanmu. Langkahkan kaki
kemana saja kamu suka. Rasakan banyak pengalaman. Nikmati setiap langkah. Nikmati
setiap proses. Kelak, masa-masa itu yang nantinya akan kamu rindukan.
Masa-masa
yang nantinya juga akan kamu ceritakan pada anak cucumu agar mereka bisa
mengambil pelajaran dari cerita itu. Lakukanlah selagi ada kesempatan, karna
kesempatan tak akan pernah hadir dua kali. Dan dalam setiap perjalanan itu,
jangan pernah lupakan Allah.
Ah,
self reminder banget buat diri aku sendiri. Tapi jujur, dari setiap perjalanan,
ada yang bisa aku ambil sebagai pembelajaran. Kali ini, aku pengen sharing
pengalaman seharian keliling Siak. Sudah lama aku ingin menuliskannya di diary
digital aku ini, tapi karna satu dan lain hal, aku baru menuliskannya sekarang.
Jadi,
di tanggal 15 Maret lalu, aku dan C ke Siak. Kami menempuh perjalanan dari
Pekanbaru sekitar kurang lebih 3 jam-an. Tujuan utama kami ke Siak adalah karna
C meminta aku menemani dirinya untuk mengambil paspor kedua orang tuanya. Memang
kebetulan, kedua orang tuanya mengurus paspor di Siak.
Alasannya
simple, kalau di Pekanbaru ngurusnya, ramai. Ngantri. Alhasil, mereka ngurus di
Siak. Aku sih mau aja, lumayan kan sekalian refreshing. Btw, ini ketiga kalinya
aku ke Siak. Siak sendiri dulunya menurut wikipedia merupakan bagian dari
Kesultanan Siak Sri Inderapura. Di awal kemerdekaan Indonesia, Sultan Syarif
Kasim II yang merupakan Sultan Siak terakhir menyatakan bahwa kerajaannya
bergabung dengan negara Republik Indonesia. Kemudian wilayah ini menjadi
wilayah Kewedanan Siak di bawah Kabupaten Bengkalis yang kemudian berubah
status menjadi Kecamatan Siak. Pada tahun 1999, berdasarkan UU No.53 Tahun
1999, meningkat statusnya menjadi Kabupaten Siak dengan ibu kotanya Siak Sri
Indrapura.
Kami
nyampai Siak sekitaran jam 10-an kalau nggak salah. Nyampai sana langsung
istirahat, cari cemilan. Siak berbeda dengan Pekanbaru. Siak jauh lebih asri,
lebih tenang, lebih sepi. Kami keliling Siak. Iya, Cuma keliling gitu aja tanpa
singgah.
Beberapa
tempat yang kami kunjungi tanpa masuk kedalamnya adalah Istana Siak. Yap, siapa yang nggak kenal Istana Siak bukan? Kayanya
Siak identik dengan istananya. Istana Siak sendiri didirikan pada abad ke-19. Didalamnya
terdapat benda-benda koleksi peninggalan Sultan Kerajaan Siak yang merupakan Kerajaan
Islam Melayu terbesar dimasanya.
![]() |
Istana Siak |
Aku
pernah kesini bareng adik-adik Gagasan. Bisa baca disini untuk cerita lengkapnya. Nyampai Istana Siak, kami sama
sekali nggak masuk. Cuma poto-poto dari luarnya aja. Setelah puas poto-poto,
kami kembali keliling. Sempat juga melewati taman kota Siak, tapi lagi-lagi
nggak mampir. Oya, dari Taman Kota Siak
ini, kita bisa melihat dari kejauhan kemegahan dan indahnya jembatan Siak yang
di topang oleh dua menara.
Pergi
dan pulang, tentu saja kami melewati Jembatan
Tengku Agung Sultanah Latifah. Dari sejarahnya yang pernah aku baca dan
dengar, dulu sebelum adanya jembatan, masyarakat Siak menggunakan sampan untuk menyeberang
lewat penyebrangan Teluk Misjid. Lalu kemudian didirikanlah jembatan ini yang
bisa menghubungkan dua daerah dari atas sungai Siak.
Nama
jembatan inipun diambil dari nama Permaisuri Raja Sultan Syarif Kasyim II,
yakni, Tengku Agung Sultanah Latifah. Setelah capek berkeliling-keliling, kami
akhirnya memutuskan untuk pulang. Tentu saja tak lupa pula sebelum pulang kami
mencicipi berbagai macam makanan yang dijual dikedai-kedai pinggir jalan menuju
Pekanbaru.
![]() |
Sempet-sempetin poto |
Sebenarnya
masih banyak lagi obyek wisata di Siak yang bisa dikunjungi, tapi karna
keterbatasan waktu, akhirnya kami Cuma bisa menjelajahi sedikit tempat. Aku selalu
suka menjelajah gini, walaupun tempat yang dekat. Aku punya impian kalau suatu
hari nanti, aku bakal menjelajah Indonesia, juga dunia. Amin. Bantu Ya Allah.
Ngomongin
menjelajah, aku ada ngecek website pegipegi terkait tiket pesawat. Emang lebih asik sih kemana-mana naik pesawat. Hemat
waktu pastinya haha. Selain itu, pegipegi juga tiket pesawat online nan murah.
Pegipegi
sendiri diresmikan pada 7 Mei 2012 Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif saat
itu. Yap, sudah cukup lama juga ya pegipegi hadir. Pegipegi menyediakan layanan
reservasi online terbaik untuk traveler di seluruh Indonesia.
Diambil
dari situs resmi pegipegi, Pegipegi terhubung langsung dengan lebih dari 25.000
rute penerbangan, serta lebih dari 2.800 rute kereta api dan Kereta Api Bandara
yang dapat di booking melalui website dan apliaksi Pegipegi. Lumayan
mengasikkan ya jika mempercayakan perjalanan jauh dengan Pegipegi.
Oke
deh, mungkin segini dulu. Doakan aku sukses dan semoga kamu juga sukses. Salam sayang,
@muthihaura_blog.
Senin,
17 Juni 2019. 18.10 WIB
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus