Belajar Bersyukur

11.17 muthihaura 3 Comments


Beberapa hari yang lalu, aku mengeluhkan pada C perihal hidup. Perihal aku yang merasa minder karna belum bisa ini itu. Nggak punya ini itu. Nggak ada sesuatu yang bisa dibanggakan dari seorang Muthi Haura. Perasaanku waktu itu sangatlah kacau.

Aku sibuk membanding-bandingkan sana sini. Sibuk melihat apa yang nggak aku punya, sampai aku lupa semua yang aku miliki. C tertawa, lalu kemudian berujar bahwa aku kurang bersyukur. Dia bilang, aku harus lebih banyak melihat ke bawah. Jangan hanya melihat ke atas, ada banyak orang yang dibawah kita yang bahkan susah nyari kerjaan, susah lulus, dan lain sebagainya. Begitu katanya.

anime bersyukur
sorce: google

Setiap bercerita atau mengeluhkan sesuatu padanya, aku dibuat selalu tenang. Walaupun kadang sarannya nggak sesuai dengan apa yang menurutku benar, tapi ia mau mendengarkan ceritaku saja, aku sudah tenang. C mungkin benar, aku kurang bersyukur. Aku terlalu sibuk melihat sesuatu yang nggak aku punya.


Lumayan banyak yang curhat masalah pribadinya padaku dan dengan sok bijaknya, aku sering mengatakan ‘jangan lihat ke atas. Fokus pada apa yang ingin dituju. Ingat, tanaman tetangga emang terlihat lebih indah, itu karna tetangga kamu sibuk ngerawat tanamannya. Sedangkan kamu hanya melihat tanaman tetanggamu tanpa berbuat apa-apa terhadap tanamanmu sendiri’.

Ah, bullshit! Nyatanya aku memang hanya pandai memberi nasehat, tapi susah untuk menerapkannya pada diri sendiri. Tapi percayalah, orang yang bisa memberi nasehat adalah orang yang sebenarnya butuh nasehat dalam hidupnya. Butuh motivasi dalam hidupnya. Orang itu hanya berpura-pura kuat untuk menutupi ‘luka’nya.

Tapi semua yang C katakan adalah benar. Aku harus fokus pada apa yang aku tuju, ketimbang ‘melihat’ apa yang orang lain punya. Hal ini hanya membuatku semakin susah untuk bersyukur. Aku katakan pada C, untuk waktu yang tidak ditentukan, aku tak ingin melihat story whatsapp dan story instagram orang lain.

C kembali tertawa. Katanya, itu tidak perlu kulakukan. Aku hanya harus fokus terhadap apa yang ingin kutuju karna setiap orang punya jalannya masing-masing. Setiap orang punya cerita dan masanya tersendiri. Lagian saat ini, aku bukannya berdiam diri. Aku juga tengah memperjuangkan mimpi-mimpiku.

Aku juga tengah mengusahakan banyak hal. Hanya saja mungkin, apa yang tengah aku perjuangkan itu semuanya terkait dengan sosial media dan mau nggak mau, aku jadi sering melihat story orang lain. Ah Mut, kurang-kurangilah. Manfaatkan waktu dengan baik lagi. Ingat, waktu itu bergulirnya begitu cepat.

Nggak akan kerasa aja. Jadi ketimbang kamu sibuk nyia-nyiakan waktu, lebih baik kamu ‘bergerak’. Geraklah, walaupun hanya satu langkah. Geraklah walau Cuma satu senti. Yang penting kamu bergerak! Aku merenungi hal ini cukup lama, sampai kemudian, aku kembali mengevaluasi target-targetku.

Aku kembali mengevaluasi hal-hal apa yang ingin aku tuju. Aku kembali melakukan hari sesuai apa yang sudah aku targetkan dimalam harinya. Beruntung, aku punya partner seperti C yang sama-sama ingin bertumbuh menjadi lebih baik.

Dan kini, ada banyak hal yang sedang kami perjuangkan bersama. Juga impianku dan impiannya. Semoga apa yang kami usahakan, setimpal dengan apa yang akan kami dapatkan. Amin!

Teruntuk kamu yang membaca tulisan ini, mari belajar bersyukur sekecil apapun apa yang sudah kamu dapatkan. Hal-hal yang kamu syukuri itu nantinya In syaa Allah akan berlipat ganda menjadi hal-hal lainnya. Ah, kalimat ini juga lebih tepatnya kutujukan untuk diriku sendiri. Untuk aku yang mungkin sampai detik ini masih luput untuk terus bersyukur.

Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah. Harus sering bersyukur ya, Mut. Bismillah. Mari semangat untuk teru memperbaiki diri. Salam sayang, @muthihaura_blog.
Sabtu, 10 Agustus 2019. 22.46 WIB.

Baca Artikel Populer Lainnya

3 komentar: