Tips Mengatasi Malas
Tips Mengatasi Malas- Hai, Assalamua’laikum. Bagaimana kabarnya di akhir
bulan Agustus di 2019 ini? Semuanya baik-baik saja, bukan? Apa saja target yang
sudah terwujud di tahun ini? Sudah mau dipenghujung 2019, bagaimana
target-targetnya? Bagaimana impiannya?
Kalau
aku sendiri, Alhamdulillah di tahun 2019 ini, ada beberapa hal yang udah
terwujud. Ada beberapa juga yang sedang dalam proses. Ada beberapa yang tidak
ada dalam target, tapi Allah ngasih dengan cara indah-Nya. Memang sebaik apapun
manusia berencana, nyatanya rencana Allah jauh lebih indah.
Kamu
yang baca blog ini sejak lama, pasti seringkan dengar aku mengeluhkan perkara
‘malas’. Ada dibeberapa postingan, aku mengatakan bahwa aku sedang malas,
makanya nggak menulis blog. Aku sedang malas, makanya tidak melakukan ini. Aku
sedang malas dan banyak pekerjaan yang terbengkalaikan.
Ya,
semua ketidakteraturan dalam hidupku, berawal dari rasa malas. Apa yang aku
targetkan yang seharusnya lebih dekat kepada impian, tapi karna lagi-lagi
malas, akhirnya impian itu bukannya mendekat, tapi justru semakin menjauh.
Hingga
kemudian aku tersadar bahwa, kalau aku benar-benar ingin sukses, maka aku harus
bisa mengalahkan hal-hal negatif didiriku sendiri. Aku harus bisa mengalahkan
berbagai faktor yang membuatku mundur. Aku harus bisa konsisten untuk semua
target yang udah aku buat sendiri. Ya, seharusnya begitu, tapi nyatanya, bisa
dibilang cukup lumayan susah.
Jadi
keingat kata-kata Merry Riana dibuku mimpi sejuta dollarnya. Disitu Merry
mengatakan bahwa jangan memberi kelonggaran untuk sebuah disiplin yang sudah
dibuat sendiri. Mungkin itu salah satu kunci sukses seorang Merry Riana, karna
ia tidak ingin dikalahkan oleh sisi negatif dirinya sendiri.
Baca Juga: TIPS MENGATUR PENGELUARAN RUMAH TANGGA
Hingga
akhirnya, aku berusaha menekankan rasa malas. Aku mencari cara untuk mengatasi
rasa malas. Cara-cara itu sudah kulakukan dan Alhamdulillah berhasil. Ini dia
tips mengatasi malas ala aku. Semoga membantu. Let’s check this out:
Tips
pertama adalah di malam hari sebelum
tidur, buatlah to do list yang akan kamu lakukan keesokan harinya. Nggak usah banyak-banyak.
Untuk memulainya, bikin lima atau enaman terlebih dahulu atau semampu kamu.
Tulis hal-hal yang penting dan wajib untuk dilakukan. Kalau aku pribadi, aku
bakal menulis to do list di malam hari itu sejak dari bangun tidur aku ngapain
sampai tidur lagi.
![]() |
source: pusatgratis[dot]com |
Iya
sih kaya gitu agak susah, tapi lebih seringnya, memang aku hanya menuliskan
lima atau enam to do list wajib. Kedua,
setelah menulis to do list, keesokan harinya, aku bakal sebisa mungkin
menyelesaikan to do list to do list itu terlebih dahulu. Kalau udah selesai
atau tinggal satu, baru deh aku bisa megang hape.
Iya
gitu, jadi sebelum terselesaikan, aku nggak akan nyentuh hape. Kecuali kalau
lagi ada job deadline ya. Karna bagi aku pribadi, hape itu lumayan ‘mengganggu’
dalam menyelesaikan kerjaan. Jadi aku lebih memilih untuk tidak menyentuh hape
terlebih dahulu.
Sebisa
mungkin, aku bakal menyelesaikan to do list to do list itu, karna kalau nggak
selesai, aku ngerasa bersalah pada diriku sendiri. Ketiga, jika rasa malas itu betul-betul kuat, aku bilang gini ke
diri aku sendiri: “Mau sampai kapan malas terus, Mut? Katanya mau sukses?
Katanya mau banggain orang-orang yang disayang?”
“Katanya
mau buktiin ke orang-orang yang pernah mencemeehmu kalau kamu bukan nothing,
Mut? Ayolah action!” Iya gitu. Pokoknya aku mensugesti diri untuk nggak malas
dengan kalimat-kalimat yang memotivasi aku. Yang keempat, setelah mensugesti diri dengan kata-kata motivasi, bukan
berarti lantas aku jadi semangat.
Nggak
juga, tapi aku langsung bilang ke diri sendiri: “Oke, aku bakal angsur kerjain.
Minimal lima menit aja!”. Ya, aku makai metode lima menit. Paksa diri untuk
lakukan lima menit aja, entar justru malah waktu lima menit itu jadi nggak
kerasa. Maksudnya gini, misal dalam to do list harian aku, aku harus menyelesaikan
satu tulisan blog.
Nah,
aku sedang ngerasa malas banget. Aku motivasiin diri aku, tapi ternyata nggak
terlalu mempan. Akhirnya, aku paksakan diri aku untuk menulis, minimal lima
menit. Eh pas udah nulis, justru malah ketagihan dan nggak berhenti. Intinya,
paksa diri lakukan apapun to do list kamu, lima menit aja.
Tips
yang kelima ini bukan ala aku, tapi
ala si C. Jadi disuatu pagi, dia chat. Dia bilang kalau semalaman dia
memikirkan suatu hal. Tentu aku penasaran apa yang tengah dipikirkannya.
Akhirnya di bilang bahwa selama ini faktor yang menyebabkan ia malas adalah
media sosial.
![]() |
source: kompasiana |
Waktunya
terlalu banyak habis untuk bermain media sosial sehingga kadang melupakan
‘tugas’ wajibnya. Dengan yakin, C mengatakan bahwa ia ingin menghapus media
sosialnya, baik itu facebook, twitter, bahkan instagram. C ingin keluar dari
rasa malas yang membelengunya dengan menghapus hal-hal yang membuatnya malas.
Responku?
Tentu saja aku mendukung apapun yang ia lakukan selagi semua itu telah ia
pertimbangkan dengan matang. Dan selagi apa yang ia lakukan itu membantunya
untuk terus bertumbuh menjadi lebih baik. Dan tips yang keenam a.k.a yang terakhir adalah, setelah aku berhasil
menyelesaikan to do list yang aku lakuin, aku mengapresiasi diri aku.
Apresiasi
yang aku berikan entah itu pujian kepada diri sendiri atau hadiah berupa
makanan dan barang. Yaiyalah, kalau bukan kamu yang mengapresiasi dirimu
sendiri, lantas siapa lagi? Jangan menunggu orang lain untuk memberikanmu
apresiasi. Kamu ya kamu. Hanya kamu yang harus mencintai dirimu sendiri.
Berharap
pada orang lain, termasuk itu pasasangan mah bakal lebih sering ngerasa sedihnya.
Simplenya gini, bahagia itu diri sendiri yang ciptakan. Hal diluar diri hanya
penunjang. Oke deh, segin dulu tips mengatasi rasa malas ala aku. Semoga bermanfaat
ya. Salam sayang, @muthihaura_blog.
Minggu,
25 Agustus 2019. 20.27 WIB.
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusLaziness is one of the biggest things, which prevents people to do many things. To get the success, you must get rid of it at all.
BalasHapus