Pelatihan Tata Boga #1

12.32 muthihaura 1 Comments


Bumi ini luas. Ada begitu banyak hal yang bisa dipelajari darinya. Ada banyak pengalaman yang bisa disesap. Ada banyak kejadian yang akan membuat diri semakin dewasa nantinya. Itu yang aku percaya, hingga kemudian membuat aku semangat untuk terus melangkah dan melangkah.

Di akhir Agustus hingga awal Oktober, aku disibukkan mengikuti Pelatihan Tata Boga. Sebuah pelatihan yang 100 % berbeda dari jurusan kuliahku. Aku lulusan Ilmu Komunikasi Konsentrasi Broadcasting. Keseharianku saat masih menjadi mahasiswa adalah liputan karna aku tergabung dalam pers kampus.

Baca Juga: BROADCASTING

Aku memang suka masak, tapi bukan expert, bahkan jauh dari kata sempurna. Biasanya kalau dirumah, aku belajar masak secara otodidak. Tak jarang masakan yang kubuatpun berakhir gagal. Ah, bukan gagal, hanya saja belum sempurna.


Ya, kalimat itu lebih enak didengar ketimbang kata ‘gagal’ bukan? Bagiku, tidak ada yang gagal asal kembali bangkit. Karna setiap orang punya porosnya masing-masing. Mungkin dihari ini dia ‘jatuh’, tapi belum tentu besok. Begitu juga sebaliknya, karna ini hidup yang tidak akan pernah tertebak endingnya seperti apa.

Nah, kali ini, aku pengen sharing cerita seputar kegiatan Pelatihan Tata Boga yang aku ikutin. Mungkin cerita ini akan berpart-part seperti cerita saat proses skripsi yang pernah aku post, tapi nggak apa lah ya. Mana tau dari tulisan-tulisanku, ada yang bisa diambil pelajaran darinya.

Baca Juga: SKRIPSI

22 Juli 2019
Hari ini, seperti biasa, aku mengupdate akun inipunyariau. Kebetulan, aku dan C adalah adminnya. Selain menshare segala hal terkait Riau di feed instagramnya, aku juga berkewajiban untuk menshare segala informasi-informasi tentang Riau di story.

Akhirnya, aku searching apa-apa saja yang pantas untuk di share di story instagram inipunyariau. Hingga kemudian aku terdampar di akun UPTLK Wilayah 1. Disitu memuat informasi bahwa tengah dibukanya pendaftaran kegiatan pelatihan dengan dana APBD, yakni pelatihan Bisnis & Manajemen, Menjahit, dan Tata Boga.

Setelah aku share informasi itu di ig inipunyariau, aku kemudian menscreenshot informasi itu dan mengirimkannya pada C. Aku bilang, aku mau ikut menjahit atau memasak. Tentu saja dia mendukung. Alhamdulillah dia memang selalu mendukung apapun yang aku lakukan, walau kadang dibarengi dengan cemeehan.

info pelatihan
info pelatihan

C bilang, dia pun ingin ikut juga. Kebetulan yang dana APBN juga lagi buka pendaftaran.

25 Juli 2019
Hari ini, aku dan Laila ke UPTLK. Kami sama-sama mau mendaftar. Laila bimbang ingin ikut menjahit atau manajemen bisnis, sedangkan aku bimbang ingin ikut memasak atau menjahit. Hingga kemudian, aku memantapkan diri untuk memilih memasak.

aku dan laila
aku dan laila

Kenapa memilih memasak? Karna menurut aku, aku adalah seorang perempuan yang kelak akan berkeluarga. Memasak hal dasar bagiku yang harus ada didiri seorang perempuan. Aku sama sekali nggak bermaksud menjudge perempuan-perempuan yang nggak pandai masak, sama sekali nggak.

Itu memang pilihan masing-masing perempuan, tapi bagi aku ya itu, aku harus bisa masak, karna nantinya, itu yang akan membuat anak-anakku rindu rumah saat mereka merantau kelak. Selain itu, memasak bagiku juga memiliki banyak sekali manfaat.


2 Agustus 2019
Hari ini, C mengantarkanku untuk mengikuti tes tata boga. Pelatihan Tata Boga sendiri hanya ada satu kelas yang siswanya berjumlah 16 orang, sedangkan yang mendaftar 90-an orang. Berarti cukup banyak pesaing agar bisa mendapatkan salah satu kursi di 16 itu. Aku ujian memakai baju putih hitam. Begitulah ketentuannya.

Saat hendak memasuki aula untuk ujian tertulis, aku baru ingat bahwa aku nggak membawa kartu ujian. Sempat ingin pulang saja, lalu kuurungkan niat itu. Aku segera melapor. Untungnya, panitia-panitianya cukup baik hingga aku dikasih kertas hvs untuk menuliskan nomor ujianku.

Aku lupa berapa soalnya. Yang kuingat, untuk mengisi jawabannya hanya diberi waktu kurang lebih kalau nggak salah 30 menit. Jawaban dari semua pertanyaannya adalah benar atau salah. Setelah selesai, kami diharuskan menunggu hasil ujian tertulisnya. Jika lolos, maka akan berlanjut ke tes wawancara.

Dari 90-an yang mendaftar, namaku termasuk dalam kurang lebih 30-an siswa yang akan diwawancara. Setelah pengumuman wawancaranya, kami yang lolos langsung mengikuti tes wawancara.

Skip dulu ya. Sambung di part selanjutnya. Oke deh segini dulu. Salam sayang, @muthihaura1.
Jum’at, 11 Oktober 2019. 20.55 WIB

Baca Artikel Populer Lainnya

1 komentar:

  1. Smg lolos masuk yah mba, jadi bisa share di blog saat praktek2 masaknya

    BalasHapus