Pelatihan Tata Boga #1
Bumi
ini luas. Ada begitu banyak hal yang bisa dipelajari darinya. Ada banyak
pengalaman yang bisa disesap. Ada banyak kejadian yang akan membuat diri
semakin dewasa nantinya. Itu yang aku percaya, hingga kemudian membuat aku
semangat untuk terus melangkah dan melangkah.
Di
akhir Agustus hingga awal Oktober, aku disibukkan mengikuti Pelatihan Tata
Boga. Sebuah pelatihan yang 100 % berbeda dari jurusan kuliahku. Aku lulusan
Ilmu Komunikasi Konsentrasi Broadcasting. Keseharianku saat masih menjadi
mahasiswa adalah liputan karna aku tergabung dalam pers kampus.
Baca Juga: BROADCASTING
Baca Juga: ARTI GAGASAN BAGIKU
Aku
memang suka masak, tapi bukan expert, bahkan jauh dari kata sempurna. Biasanya
kalau dirumah, aku belajar masak secara otodidak. Tak jarang masakan yang
kubuatpun berakhir gagal. Ah, bukan gagal, hanya saja belum sempurna.
Ya,
kalimat itu lebih enak didengar ketimbang kata ‘gagal’ bukan? Bagiku, tidak ada
yang gagal asal kembali bangkit. Karna setiap orang punya porosnya
masing-masing. Mungkin dihari ini dia ‘jatuh’, tapi belum tentu besok. Begitu
juga sebaliknya, karna ini hidup yang tidak akan pernah tertebak endingnya
seperti apa.
Nah,
kali ini, aku pengen sharing cerita seputar kegiatan Pelatihan Tata Boga yang
aku ikutin. Mungkin cerita ini akan berpart-part seperti cerita saat proses
skripsi yang pernah aku post, tapi nggak apa lah ya. Mana tau dari
tulisan-tulisanku, ada yang bisa diambil pelajaran darinya.
Baca Juga: SKRIPSI
22 Juli 2019
Hari
ini, seperti biasa, aku mengupdate akun inipunyariau. Kebetulan, aku dan C
adalah adminnya. Selain menshare segala hal terkait Riau di feed instagramnya,
aku juga berkewajiban untuk menshare segala informasi-informasi tentang Riau di
story.
Akhirnya,
aku searching apa-apa saja yang pantas untuk di share di story instagram
inipunyariau. Hingga kemudian aku terdampar di akun UPTLK Wilayah 1. Disitu
memuat informasi bahwa tengah dibukanya pendaftaran kegiatan pelatihan dengan
dana APBD, yakni pelatihan Bisnis & Manajemen, Menjahit, dan Tata Boga.
Setelah
aku share informasi itu di ig inipunyariau, aku kemudian menscreenshot
informasi itu dan mengirimkannya pada C. Aku bilang, aku mau ikut menjahit atau
memasak. Tentu saja dia mendukung. Alhamdulillah dia memang selalu mendukung
apapun yang aku lakukan, walau kadang dibarengi dengan cemeehan.
![]() |
info pelatihan |
C
bilang, dia pun ingin ikut juga. Kebetulan yang dana APBN juga lagi buka
pendaftaran.
25 Juli 2019
Hari
ini, aku dan Laila ke UPTLK. Kami sama-sama mau mendaftar. Laila bimbang ingin
ikut menjahit atau manajemen bisnis, sedangkan aku bimbang ingin ikut memasak
atau menjahit. Hingga kemudian, aku memantapkan diri untuk memilih memasak.
![]() |
aku dan laila |
Kenapa
memilih memasak? Karna menurut aku, aku adalah seorang perempuan yang kelak
akan berkeluarga. Memasak hal dasar bagiku yang harus ada didiri seorang
perempuan. Aku sama sekali nggak bermaksud menjudge perempuan-perempuan yang
nggak pandai masak, sama sekali nggak.
Itu
memang pilihan masing-masing perempuan, tapi bagi aku ya itu, aku harus bisa
masak, karna nantinya, itu yang akan membuat anak-anakku rindu rumah saat
mereka merantau kelak. Selain itu, memasak bagiku juga memiliki banyak sekali
manfaat.
2 Agustus 2019
Hari
ini, C mengantarkanku untuk mengikuti tes tata boga. Pelatihan Tata Boga
sendiri hanya ada satu kelas yang siswanya berjumlah 16 orang, sedangkan yang
mendaftar 90-an orang. Berarti cukup banyak pesaing agar bisa mendapatkan salah
satu kursi di 16 itu. Aku ujian memakai baju putih hitam. Begitulah
ketentuannya.
Saat
hendak memasuki aula untuk ujian tertulis, aku baru ingat bahwa aku nggak
membawa kartu ujian. Sempat ingin pulang saja, lalu kuurungkan niat itu. Aku
segera melapor. Untungnya, panitia-panitianya cukup baik hingga aku dikasih kertas
hvs untuk menuliskan nomor ujianku.
Aku
lupa berapa soalnya. Yang kuingat, untuk mengisi jawabannya hanya diberi waktu
kurang lebih kalau nggak salah 30 menit. Jawaban dari semua pertanyaannya
adalah benar atau salah. Setelah selesai, kami diharuskan menunggu hasil ujian
tertulisnya. Jika lolos, maka akan berlanjut ke tes wawancara.
Dari
90-an yang mendaftar, namaku termasuk dalam kurang lebih 30-an siswa yang akan
diwawancara. Setelah pengumuman wawancaranya, kami yang lolos langsung
mengikuti tes wawancara.
Skip
dulu ya. Sambung di part selanjutnya. Oke deh segini dulu. Salam sayang,
@muthihaura1.
Jum’at,
11 Oktober 2019. 20.55 WIB
Smg lolos masuk yah mba, jadi bisa share di blog saat praktek2 masaknya
BalasHapus