Pelatihan Tata Boga #3

10.31 muthihaura 1 Comments


Karna setiap orang yang hadir didalam hidupmu pasti punya alasan. Pasti ada sesuatu hal yang bisa dipelajari dari sosok itu. Entah itu pelajaran yang baik atau justru sebaliknya. Yang pasti semua itu akan berguna untuk semakin membuat diri dewasa nantinya. In syaa Allah.

Kali ini, aku pengen kembali melanjutkan cerita terkait pelatihan tata boga yang aku ikuti kurang lebih sebulanan yang lalu. Kenapa aku ‘membekukan’ kenangan itu lewat cerita? Lewat tulisan di blog? Karna poto tidak akan mampu menjelaskan lebih detail seperti halnya tulisan.


Karna poto hanya sebatas gambar yang menurutku rasanya ‘kurang’. Makanya aku selalu suka mengabadikan sesuatu lewat tulisan dan video. Jika semua kombinasi itu digabungkan, In syaa Allah akan menjadi sesuatu hal yang luar biasa.


Kelak, jika aku menua. Anak-anak dan cucu-cucuku bisa membaca ‘sejarah’ hidupku lewat blog ini. Dan semoga juga, kisah hidupku bisa tertuang di buku yang akan tersebar di berbagai toko buku besar seluruh Indonesia. Amin!

Selasa, 20 Agustus 2019-Senin, 26 Agustus 2019
Semingguan ini, kami belajar terkait psikologi. Pematerinya para psikolog-psikolog langsung yang tentu saja ahli di bidangnya. Aku menikmati belajar psikologi, karna selain dulu pernah ingin masuk jurusan psikologi, pematerinya sangat asik.

Kami tidak hanya tok harus terfokus pada apa yang mereka ajarkan. Tak jarang, mereka memberikan game ditengah materi.

keseruan kelas psikologi

game dikelas psikologi
Beberapa poto keseruan di kelas psikologi

Ketawa, becanda, seru-seruan. Itu kesan yang aku dapatkan selama belajar. Tentu saja ilmu yang bermanfaat pastinya. Ilmu bagaimana memanajemen diri, memanajemen waktu, dan ilmu-ilmu lainnya. Jujur saja, aku jadi semakin termotivasi untuk terus semangat menggapai impian-impianku.

Dihari-hari belajar juga, aku semakin tau sifat asli teman-temanku. Ada yang usianya muda, tapi bisa menghargai orang lain. Ada yang justru udah tua, tapi justru bikin banyak teman-temannya nggak respect sama dia. Ada juga sih yang masih muda, kekanak-kanakan.

Aku nggak bilang kalau aku sempurna dalam berkomunikasi. Minus juga, makanya masih belajar. Apalagi di kelas, aku juga lebih banyak diam. Mengamati. Ya, namanya manusia. Sifatnya beragam. Nano-nano. Nggak mudah memang nyatuin 16 kepala untuk satu tujuan.

Tapi jujur, dari mereka semua, aku belajar banyak hal. Dari yang ini, sifatnya menurut aku nggak bagus, berarti aku nggak boleh gitu. Dari yang itu, kepribadiannya menarik, aku bisa belajar bagaimana bisa dia menjadi sosok yang menarik. Dan pelajaran-pelajaran lainnya.

Dihari entah Jum’at entah Senin, pokoknya dua hari terakhir belajar psikologi, aku diajar oleh salah seorang pemateri yang berprofesi di RS. Jiwa Tampan. Tampaknya kakak ini bisa mengambarkan seseorang itu seperti apa dari hanya melihat tatapan mata kita.

Diakhir materi, tiba-tiba si kakak psikolog bilang gini kalau nggak salah: “Entah kenapa saya ngerasa hawa kalian ini penuh masalah. Nggak semua sih. Beberapa.”

Sontak kami semua terdiam. Menyimak sambil meminta si kakak untuk mengatakan apa yang ia lihat dari kami. Setelah dipaksa, si kakak mau juga. Kami hanya menatap mata si kakak psikolog tersebut dan ia menyebutkan gambaran diri kami.

Rata-rata apa yang kakak itu sebutkan benar-benar terjadi pada diri kami. Ada teman aku yang ternyata seorang bidan dan dia nggak mencintai pekerjaannya. Ada yang nggak bahagia dengan suaminya. Dan lain sebagainya.

Pas giliran aku, kakak itu natap mata aku dalam, lalu kemudian beliau bilang gini: “Kamu itu optimis. Impian kamu besar. Kamu punya banyak mimpi, tapi energy kamu sedikit. Kamu pernah sakit?”

Aku menggeleng, padahal aku pernah sakit. Tapi tak perlu lah orang lain tau kan. Trus kakak itu ngelanjutin: “Semoga kamu dipertemukan dengan laki-laki yang punya energy besar agar bisa saling memberikan energy untuk mewujudkan impian bersama.”

Aku mengangguk paham. Ya, banyak teman-teman aku yang bilang, aku seorang yang punya mimpi. Sehingga kadang apa yang aku lakuinpun, pasti aku usahain agar bisa semakin mendekatkanku pada impian-impianku.

Itu sebabnya aku nggak terlalu punya banyak teman. Aku terlalu sibuk dengan diriku sendiri, sehingga diajak pergi main atau sekedar nongkrongpun aku nggak bisa. Saat kuliahpun, aku disibukkan dengan organisasi disaat teman-temanku nongkrong sana sini.

Tapi walaupun berorganisasi, IPK-ku tetap tinggi Alhamdulillah. Lewat organisasi dan lewat menulis, aku pernah ke Yogya gratis. Ke Medan gratis. Ke Sumbar gratis. Dan semoga akan ada tambahan-tambahan pengalaman lainnya amin.

Aku senang dengan apa yang aku lakuin, terlepas dari apapun yang orang lain katakan tentang aku. I don’t care about that! Ayo Mut, semoga semakin semangat menggapai impian-impian besarmu ya. See you at the top.

Selasa, 27 Agustus 2019
Hari ini aku izin, soalnya nganterin adikku ke bandara. Sebenarnya sayang sekali melewatkan ilmu-ilmu dari tempat pelatihan, tapi ya mau gimana lagi. Nggak mungkin aku nggak nganterin dia.

Baik-baik kuliahnya ya dek. Semoga sukses di negara orang. Cepat pulang. Aku tak pernah ragu melepasmu untuk terbang tinggi. Karna aku tau, yang terbaik akan selalu pulang!

Oke deh, mungkin segini dulu. Salam sayang, @muthihaura1.
Minggu, 03 November 2019. 20.14 WIB.

Baca Artikel Populer Lainnya

1 komentar: