Jalan Hidup

21.24 muthihaura 1 Comments


Sudah akhir tahun. Tinggal menghitung hari, 2020 sudah di depan mata. Seperti biasa disetiap awal tahun, lagi-lagi kegundahan itu tiba. Gundah terkait hidup. Gundah akan dibawa kemana hidup ini nantinya. Gundah karna ngerasa belum ngelakuin apa-apa, sedangkan umur semakin bertambah.

Dan kegundahan-kegundahan lainnya. Ditambah lagi saat melihat sosial media, kegundahan itu semakin menjadi-jadi. Melihat postingan teman-teman yang sudah berkeluarga, yang karirnya lancar, yang udah melalang buana kesana kemari.

Yang udah bisa ini bisa itu. Yang udah punya banyak pengalaman luar biasa. Melihat postingan-postingan di sosial media semakin membuat diri ini merasa kecil. Merasa tidak ada apa-apanya, padahal aku pernah nulisin perihal ini juga di postingan belajar bersyukur.


jalan hidup
jalan hidup. source: kompasiana

Tapi ya memang pada nyatanya, kata-kata tidak semudah praktek. Ngepraktekinnya itu susah cuy! Mungkin perasaan insecure ini bukan hanya aku yang ngalamin, tapi juga teman-teman lainnya. Tapi ya mau gimana, kayanya ini memang salah satu fase hidup yang harus dijalanin.

Perihal ini, aku pernah mengeluhkannya pada C beberapa hari yang lalu saat kami berjumpa. Aku katakan padanya bahwa aku 2020 didepan mata dan aku semakin gamang. Merasa belum bisa apa-apa dan mencapai apa-apa untuk seseorang seusia aku. Ya, 24 tahun rasanya bukan waktunya bermain-main lagi, kan?

Seperti biasa, C tertawa menanggapi perkataanku. C kemudian bilang bahwa penulis Harry Potter aja sukses di usia yang nggak muda. C juga menceritakan beberapa contoh orang-orang sukses yang suksesnya nggak di usia muda.

Intinya dari cerita C, aku menyimpulkan bahwa, tiap orang itu ada masanya, tiap masa ada orangnya. Kata-kata yang dari dulu sering banget aku katakan dan aku tulis, tapi ternyata sulit untuk benar-benar merealisasikannya di kehidupan nyata haha.

Entah kenapa, setiap berdiskusi dengan C, aku selalu ngerasa oh iya benar. Oh apa yang dia bilang betul. Ya, aku akui, C partner diskusi yang asik. Dia tau bagaimana harus bersikap saat menghadapi aku yang down, aku yang lagi pesimis, aku yang lagi merajuk.

One day, jika aku sukses dan jadi orang, salah satu orang yang berjasa itu selain keluarga adalah C. Dan kini aku semakin sadar bahwa semakin bertambahnya umur, circle pertemanan itu semakin sedikit. Lebih banyak waktu itu dihabiskan bareng pasangan.

Dengan sahabat pun sudah tak lagi seerat dulu. Semua sudah punya kehidupannya tersendiri. Perihal sahabat, aku juga pernah nulisin tentang persahabatan di usia 20-an. Jalan hidup sudah berbeda. Apa yang dituju dan difokuskan pun sudah berbeda. Dan seharusnya juga, aku nggak perlu iri dengan apa yang terlihat di sosial media orang lain kan, Mut?

Ya seharusnya, tapi nyatanya susah. Aku akan berusaha untuk meminimalisir melihat sosial media orang lain lagi sampai hatiku benar-benar bisa legowo haha. Mut, ketimbang kamu sibuk membanding-bandingkan hidupmu dengan orang lain, belajarlah bersyukur.

Syukuri apapun yang sudah kamu miliki. Syukuri setiap proses yang tengah kamu jalanin. Kamu nggak akan ngerasain jalan hidup yang sama dengan orang lain. Sadari itu, Mut! Kembar sekalipun pasti memiliki kisah hidup yang berbeda, jadi buat apa kamu membanding-bandingkan apa yang nggak kamu punya, Mut?

Lebih baik fokus. 2020 di depan mata. Masih mau stuck ditempat? Masih mau ngurusin hidup orang lain yang sebenarnya nggak penting untuk hidupmu? Masih mau capek-capek iri untuk sesuatu yang nggak kamu miliki, padahal jelas-jelas mungkin saja apa yang kamu irikan itu didapatkan oleh orang tersebut dengan berdarah-darah.

Kamu nggak tau itu semua, Mut. Kamu nggak tau proses apa yang orang lain jalani dalam hidupnya. Kamu hanya tau apa yang tampak saja, tapi tidak dengan apa yang tak terlihat. Kamu hanya tau sebatas nama, tidak dengan cerita hidupnya.

Sama seperti orang lain yang hanya tau sebatas nama kamu, tapi tidak dengan cerita hidupmu, Mut. Jadi marilah kembali berfokus pada apa-apa saja yang sedang kamu usahakan. Melihat orang lain itu perlu sesekai untuk dijadikan motivasi dan cambukan agar semakin melesat, tapi bukan dijadikan ajang iri-irian dan semakin membuat diri sendiri terpuruk.

Ingat Mut, fokus saja terhadap hidumu! Nanti In syaa Allah, Allah akan balas usahamu dengan sesuatu yang setimpal. Semangat selalu, Mut. Jangan lupa tulisin target-target untuk 2020nya ya.


Semangat selalu! Trimakasih sudah menemaniku melangkah hingga sejauh ini ya, Mut! Trimakasih untuk tidak pernah capek dan berniat meninggalkan. Bismillah untuk 2020 ya. Salam sayang, @muthihaura1.
Jum’at, 27 Desember 2019. 21.19 WIB.

Baca Artikel Populer Lainnya

1 komentar:

  1. Semangat, Mbak Muthi! Masih muda kok. Jalan masih panjang. InsyaaAllah sukses ke depannya yaaa :) salam kenal dari Ibunya Asqi ranafiu.com

    BalasHapus