Menjadi Dewasa
Namaku
Muthi Haura. Usiaku 24 tahun. Tahun depan, jika Allah masih memberi kesempatan,
aku akan menginjak usia ¼ abad. Ya, 25 tahun. Ngeri. Entah kenapa aku gamang.
Sadar bahwa usia benar-benar sudah tak muda lagi.
Teman-teman
disekitarku sudah memiliki kehidupannya masing-masing. Ada yang menikah, kerja,
berbisnis, dan lain sebagainya. Sedangkan aku masih stuck ditempat. Masih
gamang untuk melangkah. Masih memiliki banyak ketakutan ini itu.
![]() |
source: website saifullahdotid |
Berbagai
pertanyaan seputar ‘kapan nikah?’ ‘kerja apa?’ sudah terlalu sering
menghantuiku. Membuatku takut untuk bertemu orang lain, terutama keluarga di
kampung. Ternyata berada di umur dewasa itu sangat tidak mengasyikkan ya.
Banyak
orang yang mengubur mimpi karna sebuah realistis. Ya, hidup di usia dewasa ini
lebih banyak realistisnya ketimbang optimisnya. Tidak hanya bagi aku saja, tapi
aku perhatikan juga menimpa teman-teman seusiaku atau teman-teman sepantaran
20-an.
Terkadang
aku juga menyalahkan keputusan-keputusan yang sudah ku ambil sendiri. Bertanya
pada diri, ini benar nggak sih, Mut? Kenapa sejak awal lulus nggak nyoba kerja
dulu? Yakin yang kamu pilih ini aman? Yakin dengan semua yang sedang kamu
usahakan saat ini, Mut? Dan berbagai kebimbangan lainnya.
Kebimbangan
ini aku ceritakan pada C. Seperti biasa, ia mampu memberikan jawaban yang bisa
membuat hatiku lebih tenang. C bilang, kalau udah nyebur, nyebur aja sekalian.
Kalau memang udah ini pilihan yang dipilih, ya udah maksimalkan dan optimalkan.
C
benar! Aku hanya kurang bersyukur. Aku hanya terlalu sering melihat apa yang
nggak aku miliki, sehingga aku lupa apa-apa saja yang sudah aku miliki. Aku
terlalu sering membanding-bandingkan hidup sehingga aku mengabaikan yang sudah
ada.
Astagfirullah.
Sudah di penghujung 2019. 2020 didepan mata. Aku harus lebih fokus terhadap
hidupku. Lebih bersyukur atas apa-apa saja yang sudah aku punya. Lebih semangat
untuk menggapai apa-apa saja yang sedang aku fokuskan. Apa yang terjadi padaku
saat ini dan apa yang sedang aku jalani itu adalah pilihanku.
Tidak
ada siapapun yang memaksa dan mendikte, tinggal aku yang harus bertanggung
jawab atas pilihan ini. Tinggal aku yang harus membuktikan bahwa
pilihan-pilihan ini tidak salah. Apa yang aku pilih adalah masa depanku yang
aku harus yakin In syaa Allah akan mengantarkanku pada kesuksesan.
Ayo
Mut! Bukan waktunya bermain-main lagi. Bukan waktunya bersantai-santai lagi.
Ada banyak hal yang kudu diperjuangkan dan diusahakan. Usaha nggak akan pernah
mengkhianati hasil. Jangan gamang. Jangan bimbang. Ucapkan bismillah untuk
semuanya.
In
syaa Allah dipermudah Allah jalannya. Ya, beginilah kehidupan dewasa. Untuk
2020 nanti, eh bukan 2020, tapi dimulai dari sekarang detik ini juga, aku harus
lebih disiplin waktu. Lebih memantaskan diri. lebih mendekati Allah.
Lebih
rajin membaca. Lebih serius terhadap blog ini dan youtube. Lebih konsisten.
Lebih bisa ngerawat diri. Lebih mampu mengoptimalkan potensi. Lebih bisa
memanage emosi. Ya, mudah-mudahan saja. Semangat! Usaha tak akan pernah mengkhianati
hasil.
Apa
yang diusahakan saat ini, itu jugalah yang akan didapatkan. Salam sayang,
@muthihaura1
Sabtu,
7 Desember 2019. 13.59 WIB.
Hello, Haura. I do like your blog a lot. You write lots of info about different things to buy. SO in case you will be lack of money you can simply check out this website
BalasHapusvay tin chấp. Here you will find any assistance concerning money. This thing can become useful for everybody because we never know what can happen.