Bekerja Sebagai Freelance

15.57 muthihaura 1 Comments


Menjadi dewasa itu ternyata tidak menyenangkan. Banyak tanggung jawab yang harus dipikul. Banyak ‘beban’ yang harus diselesaikan. Menjadi dewasa juga, mengharuskan individu tersebut untuk tidak cengeng dalam menghadapi hidup.

Hidup memang penuh liku-ilku. Begitu menurutku. 24 tahun aku hidup, aku sudah ngerasain berbagai pengalaman yang bisa dikatakan ‘cukup pahit’. Ya, walau aku akui, hingga detik ini, aku belum pernah ngerasain kerja dengan orang lain selain program magang dari kampus 2017 lalu.

Baca Juga: MAGANG

Entah ini sebuah kesiasiaan atau apa, aku nggak tau. Akhir 2017 aku lulus sidang dan April 2018 aku wisuda. Yang berarti, sudah hampir dua tahunan aku bisa dikatakan ‘menganggur’. Sebenarnya aku nggak nganggur sih. Aku ada kerjaan aku ada penghasilan. Hanya saja tak berkantor seperti orang kebanyakan, jadi banyak yang mengira pengangguran.


Aku nggak peduli dengan asumsi orang tentang aku. Mau mereka bilang apa, ya terserah. Cuma kadang aku ngerasa menjadi freelance seperti ini tidak membuatku berkembang. Aku jadi nggak punya banyak kenalan baru. Aku jadi nggak punya banyak teman baru. Link lah istilahnya seperti itu.

Selain itu, kadang aku ngerasa insecure dengan omongan banyak orang dan ngerasa apa yang aku pilih saat ini itu adalah jalan yang salah. Harus ikut CPNS biar gajinya jelas. Harus kerja yang begini harus kerja yang begitu.

Terkadang juga, saat ada yang nanya, kerjanya apa? Aku bingung menjelaskan. Dijelaskan panjang lebarpun, banyak yang nggak mengerti dengan kerjaanku. Aku seorang blogger. Aktif di sosial media. Terkadang aku menerima proyek menuliskan terkait sesuatu atau terkait sebuah produk.

Terkadang aku diminta bantu juga untuk mempromosikan barang di akun sosial mediaku. Kadang aku diminta menulis artikel untuk sebuah website. Ya, kerjaku seputar itu. Emang sih kalau untuk gaji gak tetap. Kadang kalau lagi banyak proyek, gajinya lumayan. Kadang kalau lagi sepi, paling sedikit dapetnya itu 400 ribu.

Sekitar hampir dua tahunan aku bekerja sebagai freelance seperti ini dan banyak sekali suka dukanya. Mungkin akan aku jabarkan satu persatu sukanya apa dan dukanya apa. Langsung saja ya, check this out:

Suka Sebagai Seorang Freelance
Kalau sukanya ya banyak, pertama, aku yang mengatur waktu aku sendiri. Aku yang menetapkan jam kerja aku sendiri. Aku mau menyelesaikan proyek itu kapan ya terserah aku, asalkan sebelum deadline yang telah disepakati. 

bekerja sebagai freelance
source: kompas

Ya, istilah lebih tepatnya, aku bos bagi diri aku sendiri. Kedua, aku nggak perlu bingung pakai baju apa make up seperti apa pas lagi ngerjain proyek. Kalau orang kantoran kan dituntut untuk rapi bersih, kalau freelance mah mau sambil dasteran dirumah juga nggak masalah. Mau nggak mandi juga nggak ada yang marah.

Mau pakai pakain apapun pas lagi ngerjain proyek itu ya terserah. Yang, ketiga menjadi seorang freelance itu bisa kerja dimana saja. Mau kerja mendem dikamar doang ya silahkan. Mau sambil travelling ya boleh-boleh ae. Mau sambil nongki di cafe ya silahkan.

Free alias bebas mau dimana aja asalkan proyek yang tengah kamu pegang itu diselesaikan tepat waktu. Keempat, punya banyak waktu dengan keluarga. Ini penting ya. Keluarga itu penting. Banyakpun uang yang dikumpulkan jika nggak ada waktu dengan keluarga, rasanya sayang sekali.

Suka yang kelima, untuk fee sendiri, kalau proyek yang kamu tangani lagi banyak, bisa-bisa ngalahin gaji orang kantoran. Gitu juga sebaliknya. Tapi ya itu, nggak tentu perbulannya.

Mungkin ini salah satu alasan kenapa banyak yang nggak ingin menjadi seorang freelance. Karna tiap bulan was-was dengan uang yang didapat. Jujur, aku sendiri merasakannya juga. Apalagi sekarang, aku menanggung biaya kelima adik-adikku.

Dan masalah ini juga yang terkadang bikin aku mikir, bener nggak sih apa yang aku pilih saat ini? Yakin nggak nih bakal bisa nopang hidup aku hingga aku berkeluarga, punya anak, punya cucu, hingga dihari tua nanti?

Nggak ada dana pensiun. Nggak ada tunjangan hari raya. Nggak ada BPJS ketenagakerjaan.

Ah, kayanya bagian keempat ini bisa dikatakan duka menjadi seorang freelance. Oke deh kita langsung bahas kedukanya aja ya. Pertama kaya poin kelima di bagian sukanya menjadi seorang freelance tadi, fee tidak menentu. Bisa was-was tiap bulan terkait fee, apalagi nanti jika kamu kepala keluarga dan punya anak.

Makanya, aku mikirnya gini, jika hingga nanti jalan hidupku memang ditakdirkan sebagai seorang freelance, aku harus benar-benar menjadi seorang ‘freelance writers yang diperhitungkan’. Aku harus bisa membuktikan bahwa blog dan youtube aku memang pantas untuk diperhitungkan.

Walau ku akui, setiap tahun pasti akan muncul content-content creator yang lebih muda dan punya ide yang lebih fresh. Makanya, aku juga lagi mencoba dunia usaha sejak pertengahan tahun 2019 lalu. Aku juga tengah membuat sebuah bisnis lainnya yang juga masih berjalan.

Aku pikir, jika aku serius sekarang, In syaa Allah akan menjanjikan hingga aku nanti punya anak cucu. Amin. Duka yang kedua, menjadi freelance writers menurut aku bikin aku kurang punya teman  baru. Aku kaya nggak punya kehidupan dengan orang-orang baru.

Ada sih kenal orang baru, tapi dari sosial media. Yang aku butuhkan itu seseorang yang benar-benar ‘nyata’ wujudnya. Aku butuh teman sharing baru. Aku butuh link baru. Aku butuh orang-orang yang bisa membantu meningkatkan kemampuan komunikasi aku.

Mungkin hal ini juga yang akan menjadi pertimbangan buat aku saat ini, selain terkait fee. Aku tengah berfikir untuk bekerja. Ya, aku mencoba bekerja. Aku udah ngelamar disalah satu company. Jika memang di 2020 ini, Allah menakdirkan jalan hidupku untuk merasakan bagaimana rasanya duduk didunia kerja, semoga Allah permudah. Amin.

Nah, itu dia suka duka sebagai seorang freelance. Emang lebih banyak sukanya sih, Cuma aku ingin mencoba pengalaman baru rasanya. Intinya, apapun pekerjaanmu, entah itu sebagai freelance atau pekerja tetap, lakukanlah dengan sebaik-baiknya dan jangan lupa dinikmati.

Oke deh, mungkin segini dulu dari aku terkait suka duka sebagai freelance. Semoga bermanfaat. Salam sayang, @muthihaura1.
Rabu, 1 Januari 2020. 15.47 WIB.
bekerja sebagai freelance

Baca Artikel Populer Lainnya

1 komentar:

  1. Abis baca tulisan yang satu, aku coba baca yang lain dan ketemu ini. Abis baca tulisan ini aku jadi pengen nanya "Apakah kamu adalah aku?" soalnya ini relateable banget! Aku pun wisuda udah sejak tahun 2018, sekarang udah 2020, genap sudah 2 tahun aku lepas dari status mahasiswa. Kalau ditanya kerja apa, bingung mau jawab apa karna kalau dijelasin pun orang juga kayak "hah? apaan tuh" yaudahlah hahah.

    Semoga tahun ini bisa lekas dapat kerjaan ya. Kalau pun belum, semoga bisa dapat banyak project. Aamiin

    BalasHapus