Puisi Muthi Haura

21.48 muthihaura 0 Comments


Haloo, Assalamua’laikum . Aku lagi staycation nih di hotel. Untuk cerita selengkapnya, next post ya. Kali ini aku bakal share puisi-puisi yang aku tulis dan aku jadikan video di channel youtube aku. Oke langsung saja ya, check this out:

BERPROSES
Aku pernah jatuh.  Pernah gagal.  Pernah merasakan berada dititik terendah dalam hidup.  Pernah merasa hidup sungguh tidak adil.  Berkali-kali aku ingin menyerah.  Berkali-kali lipat Allah menunjukkan jalannya. 

proses
source: jengandrea

1000 kali aku berteriak ingin berhenti.  1001 kali pula Allah membukakan pintu untuk aku terus berjalan.  Hingga kemudian aku tersadar bahwa hidup memang seperti ini. Ada susah ada senang. Ada bahagia ada sedih.

Kalau satu jalan tertutup,  maka jalan lain terbuka lebar.  Tugasku hanya terus berproses menjadi lebih baik.  Berproses dan terus berproses hingga takdir membawaku pada apa yang aku inginkan.  Pada apa yang kau tuju.


Jangan pernah lelah untuk berproses bagaimanapun nanti hasilnya. Karna Allah tidak akan pernah merubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu merubah nasibnya sendiri.  Usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil.  Selamat berproses.


SAYANG
Hai sayang, selamat malam. Maaf lagi-lagi dengan lancang menjadikanmu inspirasi dalam setiap karya-karyaku. Maaf sudah dengan lancang membawamu masuk terlalu jauh kedalam hidupku. Merepotkanmu untuk hal ini itu. Membuatmu kewalahan atas semua tingkah lakuku.

Sayang, kamu tau, sebelum kehadiranmu, aku adalah seorang perempuan yang hatinya telah hancur berkeping-keping. Aku dipermainkan oleh hidup sedemikian rupa. Aku ketakutan. Aku merasa sendiri. Hingga kamu hadir mengulurkan tanganmu.

Kamu ulurkan tanganmu untuk perempuan seperti aku. Perempuan yang mungkin bagi kebanyakan laki-laki tidak masuk hitungan sebagai pacar, apalagi istri. Ya, karna aku tidak cantik. Disaat banyak laki-laki yang menatapku aneh, kamu dengan yakin menjadikanku tujuan dalam hidupmu. Katamu, kamu yakin bahwa aku bisa menjadi istri dan ibu yang baik buat anak-anak kita.

Kamu membantuku bangkit. Memapahku berdiri menapaki jalan. Mencoba menyembuhkan luka-lukaku. Mempercayai segala mimpi gilaku. Sayang, banyak hal yang kita perjuangkan bersama. Mempersiapkan semuanya untuk menuju ikatan suci. Izinkan aku menyebut namamu dalam setiap doa. Melangtkan pintaku atas kamu. Semoga kamupun begitu.

Sayang, aku mencintaimu.



CARA TERSENDIRI
Aku pernah berada dalam ketidakyakinan. Aku pernah ragu yang teramat sangat. Aku pernah merasa, semua yang kita jalani berakhir dengan sebuah kebencian. Aku pernah ingin lari. Ingin pergi. Ingin menjauh.

Tapi semakin kuat aku menjauhimu, semakin aku ngerasa ga bisa. Semakin aku tidak sanggup. Tampaknya kebersamaan denganmu memang membuatku candu.

Kamu sering bertanya, apa yang membuatku ragu padamu. Aku hanya bungkam. Diam-diam aku bertanya pada hatiku sendiri perihal keraguan ini. Aku menemukan jawaban. Kamu tidak romantis. Tidak seperti si A, si B, si C, bahkan D. Kamu terkadang tidak loyal. Kamu begini. Kamu begitu. Tidak seperti ini tidak seperti itu.

Hingga kemudian aku tersadar. Sebuah kesadaran yang menghempaskan ku bahwa kamu punya cara tersendiri dalam mencintai. Punya cara tersendiri dalam mengungkapkan rasa. Punya cara tersendiri dalam memberikan perhatian.

Kamupun tidak pernah membanding-bandingkan aku. Selalu menerima semua kekuranganku. Ya, kamu punya cara tersendiri yang tidak ada pada laki-laki lain. Untukmu, trimakasih.


MENJADI PEMBENCI
Hai kamu wahai diri. Mengapa kamu terlalu sibuk menjadi pembenci? Berkomentar sana sini tentang kehidupan orang lain seolah-olah hidupmu paling benar. Seolah-olah kamu adalah makhluk paling sempurna tanpa dosa. Seolah-olah orang lain itu tak lebih baik darimu.

Mengapa kamu menjadi pembenci? Menceritakan keburukan orang lain yang tidak benar adanya. Apa yang kamu cari? Puaskah kamu menjadi seorang pembenci?

Lupakah kamu bahwa orang lain juga punya hati? Lupakah kamu bahwa orang lain juga punya mulut yang bisa saja menjelek-jelekkanmu? Atau kamu hanya iri karna tidak bisa menjadi seperti orang tersebut?

Sadarlah wahai diri. Daripada kamu sibuk membenci sana sini, lebih baik kamu fokuskan diri untuk mewujudkan mimpi-mimpimu. Ketimbang kamu menjadi pembenci, lebih baik energi tersebut kamu alirkan untuk melakukan hal-hal positif.

Ketimbang kamu menjadi pembenci, lebih baik kejar semua impianmu. Tanaman tetangga memang selalu lebih indah, itu karna tetangga kamu sibuk dan berfokus merawat tanaman-tanamannya sedangkan kamu sibuk menjadi pembenci dengan mengabaikan tanaman-tanamanmu. Lebih baik sekarang, rawat tanaman-tanamanmu dan biarkan orang lain yang akan menjadi pembenci atas dirimu. Selamat berproses wahai diri!



Nah, empat dulu deh. Sebenarnya masih banyak. Silahkan di cek di channel youtube aku ya. Oke deh, salam sayang, @muthihaura1.
Kamis, 23 Januari 2020. 21.44 WIB.

Baca Artikel Populer Lainnya

0 komentar: