Sinopsis Film: Es Cendol Bikin Rindu
Halo Assalamua’laikum. Bagaimana kabarnya nih? Kalau aku
Alhamdulillah baik. Untuk target-target juga Alhamdulillah sedang dijalankan. Aku
juga ngerasa lebih produktif, walau kadang ada juga saat dimana magernya hehe.
Wajarlah ya namanya juga manusia. Di tahun 2018, karna
aku Jurusan Ilmu Komunikasi Konsentrasi Broadcasting,
aku mengikuti atau bergabung di Jaringan Penulis Indonesia. Salah satunya
diajarkan untuk menulis script film. Jika scriptnya bagus dan di ACC, maka akan
dijadikan FTV SCTV.
Aku tentu saja semangat, tapi sayangnya belum ACC haha. Masih
harus kudu banyak belajar kayanya deh. Ya udah, ketimbang sinopsisnya mendem
doang di laptop, ya udah aku share aja di blog. Langsung saja ya, check this
out:
Es Cendol
Bikin Rindu
Cerita
oleh: Muthi Haura
TASYA
(22 tahun) adalah seorang gadis kaya yang sangat suka shopping dan paling anti
dengan jajanan kaki lima. Menurutnya, jajanan kaki lima sangat tidak sehat. Suatu
hari, diacara ulang tahun salah seorang teman yang sangat dibencinya TINA (22 tahun), ada sudut-sudut khusus
jajanan, salah satunya jajanan es cendol. Dihadapan para tamu, Tasya mencibir
jajanan es cendol itu dengan tujuan untuk mempermalukan Tina.
![]() |
es cendok bikin rindu. source: google |
RYAN (25 tahun) yang merupakan pemilik es
cendol itu tentu saja merasa tak terima ketika dagangannya dijelek-jelekkan.
Ryan marah besar. Tasya yang awalnya tidak bermaksud memojokkan Ryan, akhirnya
jadi ikutan marah pada lelaki penjual cendol tersebut. Tina yang memang
orangnya baik hati segera melerai adu mulut Ryan dan Tasya. Dengan kesal, Tasya
melempar gelas es cendolnya hingga pecah, lalu berlari keluar dari tempat pesta
ulang tahun Tina. Hal ini tentu saja membuat Ryan semakin geram dan berjanji
akan meminta ganti rugi kepada gadis sombong itu.
Tina menengahi dan meminta maaf atas
kelakuan Tasya. Tina mengatakan akan mengganti kerugian Ryan, tapi Ryan menolak
karna kesalahan bukan terletak pada Tina.
Tasya melajukan mobilnya kesebuah caffe. Sesampainya disebuah
caffe elit, Tasya menghampiri meja CHIKA (22 tahun) yang merupakan sahabatnya
sambil ngomel-ngomel. Tasya menceritakan kronologi tabrakannya yang menurutnya
lelaki penjual cendol itulah yang salah, Chika hanya tertawa sembari meledekin
Tasya, membuat Tasya semakin dongkol. Setelah itu, Tasya dan Chika pergi
shopping.
ADIT (23 tahun) yang merupakan pacar Tasya,
sangat perhatian pada Tasya. Hal ini membuat Tasya semakin sayang dengan lelaki
itu. Adit selalu memberi kabar ia sedang berada dimana dan selalu menanyakan
kabar Tasya dan apa yang gadis itu lakuin di hari itu.
Memang Adit dan Tasya tidak bisa sering bertemu karna keduanya
sama-sama sibuk. Tasya sedang sibuk dengan kegiatan shopping dan Tugas
Akhirnya, sedangkan Adit yang merupakan seorang karyawan bergaji besar
diperusahaan milik papa Tasya. Tasya hanya memiliki papanya, sedangkan kedua mamanya
sudah meninggal sejak gadis itu berusia belasan tahun.
Saat Tasya pulang dari kampus, gadis itu mengklakson didepan
pagar rumahnya. Mobilnya tidak bisa masuk karna ada gerobak cendol yang berada
tepat didepan pagar masuk rumahnya. Tasya mengomel, lalu keluar dari mobil.
Ternyata pembantu dan satpamnya sedang asyik menikmati cendol dagangan Ryan.
Tasya semakin keasl melihat hal itu, apalagi saat melihat Ryan.
Tasya mengomel. Pembatu dan satpam Tasya buru-buru memberikan
gelas cendol pada Ryan dan menyuruh Ryan pergi. Bukannya pergi, Ryan malah
menagih uang gerobak yang sudah dirusak oleh Tasya. Tentu saja Tasya tidak mau.
Keduanya bersikeras. Dengan kesal, Tasya mengambil gelas cendol dari tangan
Ryan dan melemparkan gelas tersebut ke lantai. Setelah itu, Tasya masuk
kerumahnya tanpa mempedulikan marahnya Ryan.
Hari ini, Tasya ulang tahun, tapi baik Adit ataupun Chika sama
sekali belum memberikan ucapan selamat. Tasya mengira bahwa keduanya
bersekongkol untuk memberikannya kejutan, tapi hingga sorepun, keduanya juga
tak member ucapan. Tasya menelepon Adit untuk mengajak ketemu, tapi Adit
meminta maaf banget kepada Tasya bahwa hari ini ia sangat sibuk dengan segala
urusan kantor.
Tasya mencoba mengerti dengan kesibukan Adit, walau sebenarnya
ia gondok. Tapi Tasya percaya pada Adit karna Adit selalu berkata bahwa dirinya
bekerja keras untuk kebahagiaan Tasya. Adit nggak mau jika ia berumah tangga
dengan Tasya merepotkan papa Tasya. Lelaki itu ingin membahagiakan Tasya dengan
keringatnya sendiri. Kata-kata itu tentu saja membuat Tasya semakin merasa
special.
Akhirnya Tasya memutuskan untuk menelepon Chika. Tasya ingin
mengajak sahabatnya itu shopping, tapi Chika juga tidak bisa disebabkan ia
harus belajar untuk sidang keesokan paginya. Tasya kecewa, lalu memutuskan
untuk memutari mall sendiri. Saat telah capek berputar-putar, Tasya memasuki
sebuah caffe dan tanpa sengaja melihat Chika dan Adit tengah makan berdua.
Tangan Adit menggenggam tangan Chika.
Tasya juga mendengar sedikit pembicaraan mereka bahwa Chika
meminta kepastian akan hubungan mereka. Chika tidak ingin terus-terusan jadi
simpanan. Tasya marah besar, tapi mencoba sebisa mungkin menahan emosinya. Ia
menghampiri meja Adit dan Chika sambil bertepuk tangan dan tertawa. Tawa yang
tentu saja dibuat-buat.
“Waw. Surprise yang sangat luar biasa dihari ulang tahun gue.
Lengkap yah saat sahabat dan pacar tidak pernah nganggap seorang Tasya itu
ada!” kata Tasya. Adit dan Chika tentu saja kaget dan buru-buru melepaskan
pegangan tangan mereka. Adit dan Chika buru-buru menjelaskan bahwa semua itu
tidak seperti yang ia bayangkan. Tasya tak menerima alasan, gadis itu berlalu,
tapi Adit dan Chika mengejar dan berkali-kali meminta maaf.
Tasya terus berlari keluar mall hingga ia tiba disebuah taman.
Tasya menjatuhkan dirinya disebuah bangku taman sambil menangis. Ia benar-benar
kecewa dan nggak habis pikir dengan kedua orang yang teramat ia cintai itu.
Tasya paling benci dengan yang namanya pengkhianatan.
Ryan yang sore itu berjualan ditaman terkejut melihat Tasya yang
menangis seorang diri. Awalnya Ryan ingin meminta ganti rugi, tapi ia urungkan.
Ryan juga ragu-ragu apakah harus mendekati gadis itu atau justru membiarkannya
begitu saja. Akhirnya Ryan memutuskan membiarkan gadis itu, apalagi dagangannya
juga sedang banyak pembeli.
Hari mulai malam, taman semakin sepi. Tasya tak juga beranjak
dari tempatnya. Ryan melihat dari kejauhan. Tiba-tiba ada dua orang preman yang
menggoda Tasya. Tasya berteriak ketakutan, akhirnya Ryan datang menolong. Ryan
yang jago karate berhasil mengalahkan dua preman berbadan kekar itu, tapi ujung
bibir Ryan berdarah.
Saat preman itu telah pergi, Tasya merasa berhutang budi pada
Ryan dan merasa bersalah karna telah begitu jahat dengan Ryan. Tasya
berterimakasih dan juga meminta maaf atas apa yang terjadi pada mereka selama
ini. Tasya membersihkan sudut bibir Ryan yang berdarah. Entah dari mana,
benih-benih cinta itu mulai muncul.
Sejak saat itu, Ryan dan Tasya semakin dekat. Tasya selalu menemani
Ryan berjualan cendol, padahal awalnya gadis itu anti dengan jajanan kaki lima.
Tasya juga mulai menyukai cendol dan meminta maaf pada Tina atas semua yang
pernah ia lakukan pada gadis itu. Tasya juga berterimakasih pada Tina karna
lewat pesta gadis itulah ia bisa bertemu Ryan.
Suatu hari disaat Tasya
menemani Ryan, sebuah mobil berhenti. Adit keluar dari mobil, lalu menghampiri
keduanya. Adit meminta waktu berbicara dengan Tasya, tapi Tasya menolak dan
mengatakan bahwa mereka tidak ada hubungan apa-apa lagi.
Adit memaksa, sehingga Ryan marah dan mengusir Adit. Sebelum
pergi, Adit mencemooh Ryan yang hanya seorang penjual cendol. Adit bersumpah
akan kembali mendapatkan Tasya. Tak jauh dari kejadian itu, rupanya Chika
memantau. Chika yang merasa sangat bersalah terhadap Tasya karna sudah
mengkhianati cewek itu segera menemui Adit dikantornya. Chika mengatakan pada
Adit bahwa ia tidak akan membiarkan Adit mengganggu hubungan Tasya dan Ryan.
Chika juga pengen meresmikan hubungan mereka ketahap lebih serius karna
sekarang Chika sedang hamil.
Dirumah Tasya, Tasya meminta papanya untuk memecat Adit. Papanya
setuju karna menurut papanya, kerja Adit juga tidak bagus. Tidak ada yang
kinerja Adit yang membuat papa Tasya harus memperjuangkan lelaki itu. Papa
Tasya bernama RIKO (50 tahun) dari awal memang tidak menyukai hubungan Tasya
dan Adit. Dengan putusnya Adit dan Tasya, rencana perjodohan Tasya dengan anak
sahabatnya akan semakin mulus. Rencana perjodohan sejak Tasya bayi.
Tasya dan Ryan semakin dekat. Keduanya sudah sama-sama jatuh
cinta. Tasya yang awalnya gadis manja nan hobby shopping, lewat Ryan, ia
menjadi sosok gadis mandiri. Tasya belajar banyak tentang hidup dari Ryan. Ryan
juga selalu memotivasi Tasya untuk terus berprestasi dan mengejar mimpi. Ryan juga
bercerita tentang Tina sahabatnya yang merupakan rival Tasya.
Entah mengapa, Tasya sudah tidak membenci Tina lagi. Tasya ingin
bersahabat juga dengan Tina, dan merekapun akhirnya bersahabat. Saat main
kerumah Tina, Tasya menemukan diary Tina. Dengan iseng, Tasya membacanya. Tasya
baru tau kalau ternyata Tina menyukai Ryan. Saat sedang asik membaca diary itu,
Tasya kepergok, bukannya Tina marah, justru gadis itu meminta maaf.
Tina meminta maaf pada Tasya karna tidak bisa mengontrol
hatinya. Tasya juga meminta maaf pada Tina kalau kehadirannya menyakiti hati
Tina. Keduanya saling berpelukan. Tina meminta agar Tasya menjaga Ryan dengan
sebaik-baiknya.
suatu sore disebuah taman, Ryan pamit. Ryan bilang akan pergi
jauh dari kehidupan Tasya. Ibu Ryan sedang sakit dan memaksa lelaki itu untuk
menikah dengan seseorang yang sudah disiapkan orang tuanya.
Tasya merasa sedih. Ia murung dirumahnya hingga membuat Riko
bertanya-tanya ada apa gerangan dengan gadis itu. Tasya tak ingin berbagi
cerita pada papanya, karna ia tak ingin membebankan papanya lagi. Riko akhirnya
mengatakan pada Tasya tentang perjodohan Tasya dengan anak sahabatnya. Riko
sangat berharap agar Tasya mau. Tasya yang sedang kecewa-kecewanya karna cinta
yang selalu gagal, akhirnya mengiyakan perjodohan tersebut. Tasya yakin bahwa
Riko pasti memberikan yang terbaik buat dirinya.
Disuatu malam diadakan makan malam dirumah Tasya bersama calon
tunangannya yang kata Riko bernama NALDI (25 tahun). Saat melihat Naldi, Tasya
terkejut karna Naldi adalah Ryan. Ryan menjelaskan semuanya kenapa ia menjadi
tukang cendol, karna saat itu ia kabur dari rumah untuk menghindari perjodohan
diantara mereka. Tapi melihat jodohnya adalah Tasya, mereka menjadi senang.
Tasya dan Naldi hampir berpelukan, tapi dilarang oleh Riko karna belum muhrim.
Selesai
Karakterisrtik Pemain:
Tasya
(22 tahun): Anak orang kaya, anti jajanan kaki lima, suka shopping, cantik.
Tina(22
tahun): Rival Tasya. Baik. Manis. Anak orang kaya, tapi tidak sombong.
Ryan
(25 tahun): Penjual es cendol.
Chika
(22 tahun): Sahabat Tasya. Matre. Hobby shopping. Berasal dari keluarga yang
biasa-biasa saja.
Adit
(23 tahun): Playboy, sok ganteng, sok perhatian, bekerja di perusahaan keluarga
Tasya, matre.
Yap, itu dia. kritik
dan saran sangat diperlukan ya. Oke deh, salam sayang, @muthihaura1.
Jum’at, 10 Januari
2020. 21.14 WIB.
0 komentar: