Sinopsis Film: Kepincut Supir Ganteng
Haloo Assalamua’laikum. Gimana kabarnya nih? Kalau aku
Alhamdulillah baik. Aku lagi sibuk-sibuknya nih ngamatin sosial media, lebih
tepatnya stalkerin hal-hal atau kejadian yang lagi viral. Berharap dapat ide
tulisan dari hasil stalkerin ini.
Gini nih salah satu cara aku kalau lagi ngalamin
kebuntuan nulis atau yang sering dikenal write's block. Salah satu tulisan dari
hasil ngestalkerin ini adalah 3 Pelajaran dari Kasus Lucinta Luna vs Keanu.
Kalian pada ngikutin kasusnya nggak? Aku ngikutin sampai
sekarang. Aku nggak tim siapa-siapa sih, Cuma kurang suka aja pas LL udah
ngebody shamming. Menurut aku sih, cantik itu nggak harus putih. Oke deh skip
bahas perkara itu.
Kali ini aku pengen sharing salah satu sinopsis yang juga
Alhamdulillahnya nggak ACC melalui komunitas yang aku ikuti untuk dijadikan FTV
SCTV. Kenapa Alhamdulillah, Mut? Ya berarti
itu tandanya, aku harus disuruh belajar lagi. Langsung aja ya. Let’s check this
out:
Kepincut
Supir Ganteng
Synopsis by: Muthi Haura
RAISA (20 tahun)adalah seorang gadis cantik
keturunan anak orang kaya. Raisa selalu suka menghambur-hamburkan uang untuk
shopping. Ayah Raisa bernama TIO (50 tahun) adalah seorang wartawan terpercaya.
Tulisannya selalu kritis dan terkadang sering mendapat ancaman. Selain itu, Tio
juga merupakan pewaris tunggal kekayaan ayahnya yang nantinya bakal jatuh ke
Raisa.
![]() |
source: tulismenulis[dot]com |
Suatu hari, Raisa mencari-cari sepatu
kesayangannya. Sepatu itu pemberian terakhir almarhumah mamanya. Walaupun
sepatu itu sudah sobek, Raisa tetap tak ambil peduli. Pokoknya, ia sangat
mencintai sepatu tersebut. Raisa berteriak-teriak menanyakan keberadaan sepatunya
pada mbok Yem pembantunya. Mbok Yem justru dengan santai menjawab bahwa sepatu
itu baru saja ia berikan pada tukang sol sepatu untuk diperbaiki dan saat ini
tukang solnya sudah pergi.
Raisa berteriak kesal. Ia paling anti jika
sepatu kesayangannya disentuh oleh orang lain, apalagi oleh orang yang tidak ia
kenal. Raisa mengomel pada Mbok Yem dan buru-buru keluar rumah untuk mengejar
si tukang sol. Raisa melihat diujung jalan si tukang sol tengah mendorong
gerobaknya dengan teman perempuannya. Raisa berlari-lari sambil berteriak
mengejar tukang sol tersebut. Tapi tukang sol tersebut tidak mendengar, justru
malah terus berjalan sambil mendorong gerobaknya.
Akhirnya setelah berteriak-teriak cukup
keras, tukang sol tersebut berhenti. Raisa yang terengah-engah segera
menghampiri si tukang sol. “Iya neng. Sepatunya rusak? Sol disini bagus kok,”
kata si tukang sol bernama RONI (25 tahun) tanpa rasa bersalah.
Raisa menjadi semakin kesal. Ia memaki-maki Roni dan meminta
sepatunya. Roni bingung, tapi tak memberikan sepatu yang diminta oleh Raisa. Roni
yang memang orangnya sabar, akhirnya meminta maaf jika ada salah, tapi Raisa
tetap tak terima. TIKA (24 tahun) sahabat Roni tak terima atas kemarahan Raisa.
Menurut Tika, Raisalah yang salah. Raisa dan Tika adu mulut, mereka hampir
jambak-jambakan rambut, tapi kemudian dilerai oleh Roni. Roni buru-buru menarik
Tika untuk pergi sambil mendorong laju gerobaknya.
Raisa berteriak-teriak kesal karna sepatunya belum dikembalikan.
Gadis itu dengan terengah-engah kembali mengejar, tapi sayang Roni dan Tika
sudah menjauh. Raisa pulang dengan hati kesal. Hampir setiap hari Raisa
menunggu kedatangan si tukang sol untuk meminta sepatunya, tapi tukang sol
tersebut tak juga kunjung datang. Raisa juga berputar-putar dengan mobilnya ketempat-tempat
yang mungkin saja si tukang sol tersebut mangkal, tapi tak juga ada.
Disuatu sore, Tio pulang dari liputan. Ia juga baru saja selesai
menulis tentang korupsinya seorang penjabat. Ditempat sepi, mobil Tio dicegat
oleh dua orang preman. Tio dipaksa turun dari mobilnya dan mengancam lelaki
itu. Roni dan Tika yang baru pulang dari tempat langganan sol sepatunya, saat
melihat kejadian itu lantas menolong Tio. Roni memang jago silat, sehingga
membuat babak belur kedua preman berbadan besar itu. Saat preman itu hendak
pergi, salah satu dari mereka mengatakan bahwa mereka akan balas dendam lewat
Raisa anaknya.
Mendengar
perkataan preman tersebut, tentu saja Tio menjadi khawatir akan keselamatan
Raisa. Bagi Tio, Raisa segala-galanya. Untuk rasa terimakasih pada Roni, Tio
mengajak Roni dan Tika untuk makan malam disebuah restoran mahal. Sambil makan,
Tio meminta agar Roni mau menjadi bodyguard anaknya, tapi didepan anaknya
berpura-pura jadi supir agar Tasya tidak merasa dikekang. Begitu yang Tio sampaikan.
Tio juga mengatakan bahwa ia akan membayar mahal Roni. Tio memberikan kartu
namanya pada Roni dan berharap agar Roni menelponnya untuk menerima tawarannya.
Dijalan pulang, Tika menanyakan tawaran
menjadi bodyguard tersebut pada Roni. Tika khawatir jika Roni menerima tawaran
itu, ia akan kehilangan Roni. Memang Tika menyimpan rasa pada lelaki itu. Roni
mengatakan bahwa ia akan menerima tawaran Tio. Roni memang juga membutuhkan
banyak uang untuk berobat ibunya yang tengah sakit. Hal ini tentu saja semakin
membuat was-was Tika.
Paginya, Roni menghubungi Tio untuk
menerima tawaran lelaki itu. Tio senang mendengarnya dan meminta Roni pagi itu
juga langsung bekerja. Roni datang kerumah Tio. Saat itu Tio tengah makan
dengan Raisa. Raisa kaget melihat keberadaan Roni dirumahnya dan ngomel-ngomel
pada lelaki itu. Raisa meminta sepatunya agar dikembalikan. Tio menengahi dan
mengatakan bahwa Roni adalah supir Raisa. Raisa tidak boleh menolak ataupun
membantah.
Raisa uring-uringan. Ia tau betul bahwa
jika Tio sudah berkata A, maka harus A. Akhirnya dengan terpaksa, Raisa
menyetujui. Sejak hari itu, Roni resmi menjadi supir Raisa. Roni tak hanya
mengantar jemput Raisa, tapi juga membuntuti gadis itu. Hal ini tentu saja
membuat Raisa risih. Bahkan dikampuspun, Roni tanpa segan-segan ikut masuk
kekelas Raisa. Raisa kesal dan mengatakan pada Roni bahwa jangan membuntuti
dirinya, dengan enteng dan cuek, Roni mengatakan bahwa ia hanya menjalankan
tugas. Raisa juga berkali-kali meminta sepatunya, tapi tak juga kunjung diberikan
oleh Roni. Raisa semakin membenci Roni.
Suatu malam, Raisa merengek pada Tio atas
kelakuan Roni. Tio Cuma menanggapi dengan sewajarnya dan mengatakan pada Raisa
bahwa dengan Roni begitu, berarti dia bekerja dengan baik. Raisa tak mengerti
maksud perkataan Tio dan tak ingin mengerti. Dengan kesal, gadis cantik itu
berlalu memasuki kamarnya.
Saat dikampus, tiba-tiba ILHAM (22 tahun)
menghampiri Raisa. Raisa yang sangat menyukai seniornya ini tentu saja merasa
senang. Ilham mengatakan bahwa ia ingin mengajak Raisa makan malam, Raisa
mengangguk setuju. Roni yang tak jauh dari situ mencuri-curi dengar. Saat Ilham
sudah pergi, Raisa mengancam Roni agar nanti malam jangan membuntuti dirinya.
Raisa memberi libur pada Roni, tapi Roni menolak. Justru Roni mengatakan bahwa
ia curiga terhadap Ilham dan beranggapan bahwa Ilham bukan laki-laki baik.
Mendengar argument Roni, Raisa tentu saja
semakin kesal. Malamnya, Raisa diam-diam pergi tanpa sepengetahuan Roni. Tapi
ternyata Roni diam-diam menaruh alat pelacak didalam dompet Raisa. Akhirnya
Roni mengetahui dimana Raisa makan malam. Malam itu juga, Ilham menyatakan
perasaannya pada Raisa dan langsung diterima oleh Raisa. Diam-diam, entah
kenapa, Roni merasa cemburu. Tampaknya ia mulai jatuh cinta pada gadis galak
itu.
Suatu hari dimobil saat hendak pergi
kekampus, Roni mengatakan bahwa Raisa harus berhati-hati dalam memilih cowok.
Kemaren tanpa sengaja, Roni melihat Ilham bergandengan tangan dengan cewek
lain. Raisa semakin kesal dengan Roni. Menurut Raisa, lelaki itu terlalu
mencampuri urusan pribadi dirinya. Berkali-kali juga Raisa mengusir Roni yang
membuntuti dirinya, tapi Roni tetap kekeuh dan tak ambil peduli. Ia tetap saja
mengikuti Raisa.
Suatu hari karna saking kesal sepatunya
tidak dibalikin, Raisa mebuntuti Roni kerumahnya. Tujuannya tentu saja untuk
mencari sepatunya dan mencari kekurangan Roni agar ia bisa membalas dendam.
Dirumah Roni, Raisa melihat Roni tengah menyuapi ibunya yang terbaring sakit.
Entah kenapa, hati Raisa tersentuh. Gadis itu meneteskan air mata. Raisa
mengurungkan niatnya untuk mencari sepatu dan membalas dendam, Raisa memutuskan
untuk pulang.
Dilain sisi, Roni tidak hanya melaksanakan
tugas, tapi disaat ini lebih ke melindungi gadis yang ia sayang. Karna Roni
terus-terusan membuntuti Raisa, hal ini membuat hubungan Raisa agak keganggu
dengan Ilham. Raisa dan Ilham tidak bisa pergi berdua. Diam-diam, Tika juga
beberapa kali membuntuti Roni. Tika juga mengetahui bahwa Ilham merasa keganggu
karna adanya Roni diantara mereka.
Tika merasa cemburu saat melihat Roni dan
Raisa. Tika merasa harus melakukan sesuatu untuk menjauhkan Roni dari Raisa.
Tika ingin Roni dipecat dari pekerjaannya. Tika menemui Ilham. Tika berjanji
pada Ilham bahwa ia akan mencoba menghalangi Roni dan kemudian Ilham bisa
berpura-pura mencuri Raisa agar Roni dipecat. Ilham menyetujui usul Tika.
Paginya, Tika mendatangi Roni. Tika
mengajak Roni bercerita. Pokoknya Tika tak membiarkan Roni pergi. Sedangkan
Ilham membawa Raisa kabur. Setelah dirasa cukup, akhirnya Tika pamit pulang
kerumahnya. Roni gelagapan melihat jam, lalu kemudian mencoba menghubungi
Raisa. Sayangnya, hp Raisa tak aktif. Roni menjadi khawatir.
Saat ditengah hutan. Ilham menarik Raisa
keluar dari mobil dengan kasar. Raisa kesakitan dan bertanya ada apa dengan
Ilham. Lelaki itu hanya diam sambil terus menyeret lengan tangan Raisa.
Sesampainya disebuah rumah tua, dengan kasar, Raisa mengikat kaki dan tangan
Raisa. Raisa tentu saja menjerit meminta tolong. Raisa bertanya pada Ilham, apa
kesalahan dirinya. Ilham hanya tertawa dan mengatakan bahwa ia sangat membenci
Raisa. Ilham juga sangat membenci papa Raisa. Menurut Ilham, papa Raisa telah
dengan tega membuat papanya dipenjara karan kasus korupsi yang diselidiki dan
diberitakan papa Raisa.
Ilham ingin membalas dendam atas perbuatan
papa Raisa. Dengan kesal, Ilham menjambak rambut Raisa dan mengatakan bahwa ia
sama sekali tak mencintai Raisa. Ia hanya ingin membalas dendam. Roni semakin
resah, lalu lelaki itu mencoba melacak keberadaan Raisa dan berhasil.
Lokasi keberadaan Raisa cukup jauh. Roni
dengan motornya mengebut ke lokasi. Roni juga tak lupa mengabari papa Raisa dan
memberitahukan lokasi keberadaan Raisa. Setiba Roni dilokasi, Roni melihat
bahwa Ilham tengah menampar Raisa. Roni menendang pintu dan terbuka. Kedua
lelaki itu berkelahi. Kedua-duanya sama-sama jago silat, sehingga perkelahian
cukup imbang. Kemudian, Ilham mengambil kayu balok besar, lalu memukul
kepunggung Roni. Roni jatuh dengan beberapa lebam diwajah.
Saat Ilham hendak memukul lelaki itu lagi,
suara sirine yang mendekati lokasi membuat Ilham lari ketakutan. Tio datang
tepat waktu dengan beberapa polisi. Polisi-polisi itu mengejar Ilham, sedangkan
Tio membuka ikatan putrinya. Raisa menangis, lalu menghampiri tubuh Roni yang
tak berdaya. Raisa merasa menyesal dan meminta maaf dengan sangat pada Roni.
Raisa berujar bahwa Roni harus bertahan.
Roni dilarikan kerumah sakit. Raisa semakin
merasa bersalah. Tika datang kerumah sakit dan menyalahi Raisa atas apa yang
terjadi pada Roni. Tika menjelaskan semuanya, tapi Tika tak peduli. Tika
menyuruh Raisa pulang. Dengan terpaksa,Raisa dan Tio pulang. Tika menjaga Roni
dan saat Roni tersadar, lelaki itu malah menanyakan keadaan Raisa.
Tika menanyakan kenapa Roni sebegitu
perhatiannya pada Raisa. Dengan jujur Roni bercerita bahwa dia menyayangi Raisa
lebih dari sekedar tugas untuk menjaga gadis itu. Roni menjaga Raisa karna ia
mencintai gadis itu. Roni mengatakan bahwa Raisa adalah cinta pertamanya. Tika
merasa sedih mendengarnya, tapi dia lebih sedih saat Roni sedih saat Raisa tak
juga kunjung menjenguknya. Akhirnya, Tika menelepon Raisa. Tika mengatakan
bahwa Roni mencari dan mengkhawatirkan Raisa. Tika juga mengatakan bahwa ia
meminta maaf karna ia yang membantu penculikan Raisa.
Tika berjanji tidak akan mengganggu Roni
dan Raisa lagi asal Raisa berjanji untuk menjaga Roni. Raisa menyetujuinya.
Raisa datang kerumah sakit. Roni meminta Raisa untuk mengajaknya ke taman rumah
sakit. Di taman rumah sakit, Roni menceritakan semuanya bahwa ia diminta untuk
menjaga Raisa bukan hanya sebagai supir Raisa. Roni juga meminta maaf karna ia
menerima tawaran tersebut disebabkan ibunya yang tengah sakit dan butuh
pengobatan.
Raisa berujar bahwa bukan Roni yang salah,
tapi justru dirinya. Raisa meminta maaf pada Roni. Ditaman itu juga, Roni
menyatakan perasaannya pada Raisa dan Raisa menerima. Ternyata beberapa hari
Roni dirawat dirumah sakit dan tidak berada disekitar Raisa, membuat gadis itu
merasa kehilangan. Raisa merasa ada yang hilang dari hidupnya jika tidak ada
Roni yang menguntit seperti yang biasa lelaki itu lakukan.
Saat mereka hendak berpelukan, papa Raisa
berteriak bahwa mereka belum muhrim. Raisa dan Roni tersenyum malu-malu.
Ternyata disamping papa Raisa juga ada ibunya Roni. Diam-diam Tika menghubungi
Tio dan mengatakan bahwa ibunya Roni sedang sakit. Akhirnya dengan inisiatif
sendiri, Tio membiayai semua pengobatan ibunya Roni. Tio dan ibunya Roni
mendekati dua muda mudi itu, trus mengatakan bahwa setelah Roni keluar rumah
sakit, mereka boleh menikah. Roni akhirnya memberikan sepatu kesayangan milik
Raisa.
Selesai~
Karakteristik Pemain
RAISA (20 tahun):
Cantik, anak orang kaya, hobby shopping, agak jutek. Kuliah jurusan hukum
semester empat.
TIO (50 tahun): Berwibawa.
Tidak bisa dibantah. Wartawan senior.
RONI (25 tahun): Pekerja
keras, sabar, jago silat, setia, dan ganteng.
TIKA (24 tahun): Pencemburu.
Sahabat Roni.
ILHAM (22 tahun): Pendendam.
Play boy. Ganteng. Kuliah jurusan hukum semester delapan.
Gimana? Kasih kritik
dan saran ya. Masih belajar akunya juga. Oke deh mungkin segini dulu. Salam sayang,
@muthihaura1.
Rabu, 15 Januari 2020.
20.45 WIB.
0 komentar: