3 Pelajaran Berharga dari Webtoon Killstagram

18.10 muthihaura 1 Comments


Hidup itu adalah proses pembelajaran. Saat kita kecil, kita belajar merangkak. Belajar mengeja kata. Belajar berjalan. Seiring berjalannya waktu, hal yang kita pelajari semakin beragam. Mulai dari pembelajaran di sekolah, bahkan juga dari TV atau media sosial yang kita punya.

Aku selalu ngerasa bahwa setiap apa yang kita alami itu adalah sebuah proses pembelajaran. Pahit sekalipun, karna dari situlah aku dituntut untuk dewasa. Untuk berfikir bahwa ‘Oh Allah ngasih aku begini agar aku belajar hal seperti ini’, ‘Allah nyuruh aku begitu karna menurut Allah, disitu tempat terbaik untukku’, dan berbagai pembelajaran-pembelajaran lainnya.

Tak terkecuali dari webtoon. Aku bukan pecinta komik. Bukan pecinta webtoon. Dulu aku sempat download, lalu kemudian berakhir aku hapus kembali. Tapi disekitaran tahun 2019, aku kembali mendownload webtoon karna C menyarankan aku sebuah komik webtoon yang menurutnya bagus.


Waktu itu bermula disaat aku mengupload terkait hal-hal privasiku di sosial media, lalu C mengingatkan. Katanya, mending jangan terlalu di umbar. Kita nggak tau bahaya apa yang bakal mengancam nantinya. C memberiku rekomendasi webtton Killstagram.

Aku percaya pada C. Sama seperti aku percaya pada kata-katanya. Itu yang membuat aku membaca webtoon killstagram dari awal hingga tamat. Btw, Killstagram udah tamat beberapa hari yang lalu dan jujur, aku belajar banyak dari webtoon ini. Sebelum membahas lebih lanjut terkait pelajaran yang aku dapat dari killstagram, ada baiknya aku kenalkan sedikit tentang webtoon ini dulu ya.

Webtoon Killstagram ini bergenre thiller. Yap, kita sebagai pembaca dibikin tegang disetiap partnya. Ditambah musiknya yang pas banget dengan situasi yang sedang digambarkan. Di part-part sudah mulai menegangkan hingga part akhir.

Pemain utamanya ada Doremi. Gadis cantik nan yatim piatu. Dari kecil, ia selalu tak punya siapa-siapa. Orang-orang yang mendekatinya, pasti selalu ingin berniat jahat pada Remi hingga kemudian Jia muncul sebagai sahabat Remi. Hanya Jia yang benar-benar tulus pada Remi. Selain Remi dan Jia, ada juga Doha.

Doha seorang lelaki ganteng yang ternyata aaah nggak mau spoiler haha. Baca aja sendiri kalau penasaran. Pemain lainnya yang termasuk berperan penting adalah Lee Mankap. Lee Mankap berpenampilan buruk rupa hingga semua orang takut padanya, termasuk Remi. Bisa dibilang kalau Lee Mankap ini juga memiliki keterbelakangan mental.

Webtoon Killstagram sendiri dirilis awal pada 12 Mei 2019 di Webtoon Indonesia. Pada tau nggak asal webtoon Killstagram ini darimana? Yap, Korea dengan penulisnya Ryeong. Webtoon Killstagram ini awalnya rilis di Naver Webtoon loh. Killstagram sendiri terdiri dari satu prolog, satu epilog, dan 42 episode.

Webtoon ini menceritakan sosok si cantik Remi yang selalu mengupload terkait dirinya di sosial media, terutama instagram. Bahkan hal-hal pribadipun di upload Remi di akun instagramnya. Hingga kemudian, Remi ternyata juga menjadi salah satu target pembunuhan berantai melalui jejaring instagram.

remi doha
Remi dan Doha. source: google

Lalu muncullah Doha, juga Lee Mankap. Dan kemudian diculiknya Jia. Ah pokoknya ini webtoon kagak ketebak alurnya. Kita pembaca dibawa muter-muter. Awalnya mikir bakal gini, eh ternaya yang terjadi nggak begitu.

Emosi pembaca juga dipermainkan sedemikian rupa. Kalau aku pribadi sih, terkadang ikutan kesal dengan alur ceritanya. Terkadang tegang karna Remi bersiteru dengan pembunuhnya. Kadang juga aku bilang ke diri aku sendiri, ih kok bisa gitu sih?

Nano-nano deh buat ceritanya. Jempolan deh. Nah, ini dia 3 pelajaran berharga dari webtoon killstagram. Sebenarnya masih banyak pelajaran lainnya, tapi cukup aku rangkum tiga dulu. Pertama, jangan terlalu mengumbar hal-hal pribadi kita di sosial media. Kita nggak tau mungkin saja ada yang nggak suka dengan apa yang kita posting.

Atau ada yang menjadi fans berlebihan terhadap diri kita di sosial media. Makanya, aku lagi ngurang-ngurangin ngapload aktifitas atau hal-hal pribadi di sosial media. Susah sih mengingat kerjaan aku semuanya berhubungan dengan sosial media, apalagi di blog ini udah banyak banget aku cerita tentang aku. Tapi In syaa Allah aku masih tau batas kok.

Aku sekarang lebih seringnya Cuma ngupload seputar kerjaan. Kalaupun ngapload di tempat makan atau di suatu tempat gitu, aku ngaploadnya pas aku udah nggak di lokasi itu. Maksudnya gini, misal jam 11 siang aku ke hokben dan aku baru balik hokben jam 14. Kemungkinan aku bakal upload jam 16-an gitu.

Jadi aku ngapload sesuatu nggak pas di lokasi, kecuali pas lagi liputan event atau pas lagi ada grand opening ya. Bahkan bisa juga, aku ngaploadnya tiga atau empat hari kemudian. Intinya nggak pas lagi di lokasi. Aku juga menghindari ngapload keluarga dan pasangan.

Kedua, jangan terlalu percaya kepada orang lain, bahkan kepada orang terdekat kita sekalipun. Aku bukannya ngajarin untuk nggak percaya ke orang ya. Cuma kudu ada filternya juga. Ada saat dimana kamu bisa percaya, ada juga nggak. Karna pada nyatanya, dari yang aku baca di webtoon killstagram ini, orang terdekat yang justru ah sudahlah haha.

Nggak mau spoiler pokoknya. Yang penting, jangan terlalu percaya aja. Harus tetap ada filter. Dan yang ketiga a.k.a yang terakhir nih, jangan jadi netizen julid, Mut! Ini point terpenting juga nih. Jangan julid! Jangan sampai ketikan kita di sosial media akan menyakiti orang lain.

killstagram
source: google

Jangan sampai kata-kata yang kita tulis di akun sosial media orang lain akan membuat orang tersebut merasa ‘sakit’ yang berbuntut bunuh diri. Ingat, nggak hanya kita yang punya hati. Nggak hanya kita yang ingin dimengerti. Nggak hanya kita yang berhak hidup di dunia ini. Mereka sama seperti kita. Juga punya hati. Juga manusia.

Jika ingin diperlakukan baik, maka perlakukanlah orang lain dengan baik. Jika ingin dihargai, maka hargailah orang lain. Jika ingin julid, coba tahan. Coba bawa ke diri kita sendiri jika kita yang menerima kata-kata ‘pedas’ tersebut? bagaimana rasanya? Sakit nggak? Gitu juga yang orang lain rasakan.

Jadi mari memanusiakan manusia. Self reminder buat diri aku sendiri ya. Oke deh, mungkin segini dulu sharing dari aku terkait 3 pelajaran berharga dari webtoon killstagram. Yuk jadi lebih baik, karna yang menulispun tak lebih baik dari pada yang membaca. Salam sayang dariku, @muthihaura1.
Selasa, 25 Februari 2020. 18.06 WIB.

Baca Artikel Populer Lainnya

1 komentar:

  1. Nice tips mba, utamanya jangan hanya ingin dimengerti - ya karena kita bukan pusat semesta.

    Ttg komik waktu kecil suka baca semua genre, sekarng hanya suka yang lucu2 aja, karena hidup saya udah cukup pait. Eh apa sih heheehe

    BalasHapus