Dunia, Segeralah Pulih
Malam
ini hujan, awalnya aku masih ingin berselancar di sosial media, tapi aku ingat
bahwa aku sama sekali nggak menulis untuk blog ini. Disatu sisi, aku merasa
bersalah. Disatu sisi, aku sok memaklumi. Entah apa yang aku maklumi.
Hampir
dua mingguan belakangan ini, aku lebih banyak menghabiskan waktu dirumah. Lebih
tepatnya ‘terpaksa’ dirumah demi kebaikan diri sendiri dan orang-orang
disekitarku. Ya, wabah corona sedang melanda Indonesia. Wabah yang berawal dari
Wuhan China kini benar-benar menggemparkan dunia.
Takut?
Jujur iya. Khawatir juga. Aku punya lima orang adik dan aku khawatir dengan
mereka, apalagi salah satu adikku punya riwayat asma. Aku khawatir saat mereka
‘harus’ keluar karna memang ada yang harus diselesaikan. Kalau untuk sekedar
bermain-main tanpa tujuan sih Alhamdulillah mereka nggak. Mereka cukup bisa
diajak kerja sama. Cuma tetap saja aku khawatir.
Aku
khawatir pada C dan keluarganya. Saat ini C lagi ada di kampung. Tetap saja aku
mengkhawatirkannya. Gimana lah kan, namanya juga orang yang kita sayang, gimana
nggak khawatir? Aku juga khawatir pada keluargaku dikampung. Pada nenek yang
umurnya sekitar 90-an. Ya Allah, jaga selalu orang-orang yang aku sayang. Jaga
selalu semua masyarakat Indonesia dan dunia. Semoga lekas pulih wabah ini.
Aku
nggak bisa membayangkan jika dibulan puasa nanti tanpa tarawih. Tanpa
silaturrahmi kerumah-rumah keluarga dan tetangga. Tanpa mudik. Rasanya sedih.
Rasanya pasti sangat berbeda. Mungkin ini cara Allah menegurku atas segala dosaku.
Mungkin ini cara Allah menegur kita atas segala dosa kita.
Ampuni
kami ya rabb. Maafkan kami Ya Allah. Sungguh, Engkau turunkan yang ‘hanya’
virus, tapi sudah mampu meluluhlantakkan keadaan dunia. Ekonomi merosot. Dollar
naik. Banyak orang sakit. Jalanan sepi bak kota mati. Ah, ampuni kami ya rabb.
Tapi
aku nggak mau berfikiran negatif terkait virus ini. Aku ingin memikirkan
hal-hal yang positif saja. Kita memang tidak bisa meminta berada dikeadaan
seperti apa atau memilih berada dikeadaan yang bagaimana, tapi kita bisa
mengontrol diri kita untuk mengeluarkan effort postif atau negatif sekalipun.
Daripada
aku mengeluarkan effort negatif yang tidak juga bisa merubah apa-apa, lebih
baik mengeluarkan effort positif, kan? Ayo mumpung dirumah, mari tetap
produktif. Dikasih waktu nih untuk bisa beristirahat, untuk bisa lebih banyak
membaca buku, untuk bisa menjalankan hobby seperti masak, nonton, rebahan, dan
menulis.
Semoga
apa yang sedang kita usahakan, Allah beri balasan sesuai. Karna usaha tak kan pernah
mengkhianati hasil. Dan untuk dunia, segeralah pulih.
Salam
sayang, @muthihaura1.
Jum’at,
27 Maret 2020. 22.30 WIB.
0 komentar: