Beli Saham di Tengah Merebaknya Virus Corona
Halo Assalamua’laikum
teman-teman semua. Gimana nih kabarnya? Sebentar lagi puasa. Mohon maaf lahir
dan batin ya semuanya. Maaf juga jika dalam seminggu ini, aku nggak nulis blog.
Ada satu dan lain hal yang harus diselesaikan. Doakan semuanya lancar ya. Doa yang
sama juga buat teman-teman semua.
Oya,
tau tentang reksadana nggak? Aku pribadi dipostingan lalu-lalu kayanya pernah
cerita kalau aku lagi belajar berinvestasi. Aku juga lagi membelajari terkait
reksadana. Nah, ternyata untuk saat ini, pasar
reksa dana online telah melaporkan peningkatan aset kelolaannya (AUM) sebesar
20 persen. Meskipun saham Indonesia anjlok sebagai akibat dari ketakutan
pandemi COVID-19. Perusahaan tersebut
telah mengakumulasikan lebih dari Rp 2 triliun (US $ 132,6 juta) di AUM pada 15
Maret, naik 20 persen dari Desember 2019.
![]() |
source: ajaib[.]id |
Angka tersebut
tumbuh 12 persen dari Februari, pada saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
anjlok 17 persen. Pertumbuhan AUM didukung oleh peningkatan produk reksa dana
dan obligasi syariah ritel pemerintah yang dibeli selama bulan lalu, antara
lain. Perusahaan juga melaporkan peningkatan pelanggan menjadi 800.000 pada 15
Maret. Hal ini membuat Anda bimbang untuk beli saham.
Fenomena ini
menunjukkan potensi teknologi keuangan untuk menstabilkan pasar selama
pergolakan di sektor keuangan Indonesia. Saham Indonesia terus mengalami
penurunan tajam, jatuh ke level yang tidak terlihat sejak 2015, mengikuti penurunan
terburuk Dow Jones tahun 1987. IHSG menutup sesi 4,99 persen lebih rendah pada
4.456,75 setelah tersandung pemutus sirkuit sekitar satu jam sebelum sesi
diakhiri dalam beli saham.
Investor di seluruh
dunia membuang aset berisiko di tengah kekhawatiran bahwa pandemi COVID-19 yang
diduga akan melemahkan pertumbuhan ekonomi global. Indonesia melaporkan ribuan
kasus yang dikonfirmasi di tengah seruan pemerintah pada semua warga negara agar
menerapkan physical distancing untuk menahan penyebaran virus.
Bareksa memberi jaminan bahwa bisnisnya
masih berjalan normal meskipun perusahaan menerapkan kebijakan kerja jarak jauh
bagi karyawannya sesuai dengan saran pemerintah. Pelanggan masih dapat
melakukan transaksi melalui situs web kami dan aplikasi seluler Bareksa.
Investor ritel
mendapati diri mereka menghadapi dua keputusan sulit di tengah pasar saham
Indonesia yang bergejolak yang telah menghapuskan triliunan rupiah dalam waktu
kurang dari tiga bulan: untuk membeli lebih banyak saham atau tidak. Arief
Hendarwan, seorang karyawan berusia 28 tahun di Jakarta, mengakui bahwa ia
telah menunda membeli lebih banyak saham selama sebulan terakhir karena Indeks
Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok jauh ke merah.
Arief tidak
berhenti di situ. Dia mengakui bahwa dia terlalu terpengaruh oleh suasana panik
yang menyebar di antara para pemain pasar, mendorongnya untuk menjual saham
dalam portofolionya untuk mencari perlindungan dari kerugian lebih lanjut.
Namun, IHSG rebound setelah Federal Reserve AS memberikan penurunan tingkat 50
basis poin darurat pada 3 Maret, meniup angin yang menenangkan bagi Arief untuk
menenangkan dirinya. "Saya masih dalam mode menunggu dan melihat ketika
saya mengamati perkembangan virus terbaru dan sampai situasinya membaik,"
katanya, seraya menambahkan bahwa ia yakin kekalahan pasar akan tetap ada
sampai virus akhirnya dapat dikendalikan.
Data Bursa Efek
Indonesia (BEI) menunjukkan bahwa pengukur utamanya, IHSG, turun 17,12 persen
sejauh ini tahun ini dengan investor asing mengeluarkan saham senilai Rp 7,12
triliun (US $ 497,37 juta) lebih dari yang mereka beli. Kapitalisasi pasar
bursa lokal telah turun menjadi Rp 6 kuadriliun dari Rp 7,26 kuadriliun pada
akhir tahun lalu. Indeks rebound 1,64 persen menjadi 5.220,83 pada hari Selasa,
setelah jatuh 6,58 persen pada sesi sebelumnya. Saham Bank Central Asia (BCA)
milik swasta dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) milik negara dan Bank Mandiri
menjadi penggerak indeks melalui Mandiri
Sekuritas. Beli Saham Mandiri
menjadi rekomendasi yang bagus di tengah
situasi seperti ini.
Oke deh,
mungkin segini dulu ya. Sampai jumpa dipostingan berikutnya. Jaga kesehatan
selalu. Salam sayang, @muthihaura1.
Sabtu,
18 April 2020. 10.51 WIB.
aku punya akun di reksadana mbak tapi karena belum paham betul jadi belum coba investasi, baru nonton2 aja :D
BalasHapus