Ngomongin Kerjaan
Berada
di usia 25 tahun itu nano-nano. Melewati quarter life crisis bukan hal yang
mudah. Dulu, aku berpikiran bahwa, di usia 25, aku udah sukses. Udah punya
mobil, rumah, dan keluarga bahagia. Tapi nyatanya saat usia benar-benar 25 tahun,
semuanya nihil.
Boro-boro
dah punya keluarga bahagia, nikah aja belum haha. Banyak juga hal-hal yang
sebenarnya dulunya aku nggak mau begitu, nyatanya di usia 25, aku ngelakuinnya.
Dulu
setamat S1, aku nggak pengen melanjutkan
S2, tapi makin kesini, aku berpikiran kembali ingin belajar. Rasanya otakku
buntu dan otakku butuh asupan. Walaupun sampai sekarang nih, aku belum punya
biaya untuk melanjutkan ke S2, tapi rasa kepengen itu tetap ada. Ga tau ya di
usia-usia selanjutnya akan gimana.
Dulu,
aku berpikiran bahwa selesai kuliah, aku ingin fokus membangun bisnis. Hidup
sebagai penulis tanpa perlu bekerja dengan orang lain. Yap, sebagai freelance
lah gitu. Sudah dua tahunan aku berprofesi sebagai freelance.
Dirumah
mengembangkan youtube, blog, inipunyariau, dan beberapa bisnis lainnya. Senang?
Tentu saja. Itu sesuatu hal yang aku impikan sejak dulu, tapi makin kesini, aku
ngerasa waktu aku nggak terlalu produktif. Aku butuh ketemu orang.
Aku
butuh untuk berkomunikasi secara langsung di dunia nyata dengan manusia, bukan
hanya via online. Aku butuh ngerasa sibuk-sibuk. Aku rindu deadline-deadline.
Aku rindu sesuatu hal yang berbeda dan menantang untuk mengupgrade diri aku.
Aku
pengen menjadi sosok yang lebih berkembang lagi. Aku pengen punya pengalaman
yang berbeda kembali. Akhirnya, aku memutuskan untuk bekerja. Sebenarnya aku
sudah bekerja di Creative Pku Team sebagai script writer untuk film, tapi karna
satu dan lain hal ditengah pandemi gini, akhirnya film kayanya di stop dulu.
Dan
ada beberapa alasan lainnya yang belum bisa aku ceritakan secara gamplang di
blog ini. Nah, di akhir Juli lalu, untuk pertama kalinya aku memakai ijazah
buat ngelamar kerjaan. Hal yang dulunya bertentangan di aku, tapi ternyata aku
lakukan.
Ya,
namanya hidup. Setiap hari setiap detik umur bertambah, pemikiran berubah.
Tidak ada yang salah atas apapun pilihan, yang penting bisa mempertanggung
jawabkan pilihan itu dan melakukan yang terbaik untuk pilihan-pilihan itu.
Setelah
ngelamar kerjaan, aku lolos tahap psikotes dan interview Alhamdulillah. Sekali
ngelamar, Alhamdulillah langsung diterima. Btw, pas di Creative Pku Team itu,
aku sama sekali nggak ngelamar. Aku diajakin. Ditarik lah gitu istilahnya.
![]() |
source: pixabay |
Nah,
di kantor baru ini, baru deh aku pakai ijazah buat ngelamar. Nanti aku bakal
share bagaimana persiapan aku untuk psikotes dan wawancara di postingan
berikutnya. Hehe. Untuk kantornya sendiri, lagi-lagi untuk sekarang belum bisa
aku ceritakan secara gamplang.
In
syaa Allah nanti-nanti ya hehe. Ya begitulah. Intinya sekarang, aku udah nggak
freelance lagi, tapi In syaa Allah tetap bakal update blog, youtube, nulis, dan
beberapa bisnis lainnya. Semoga tetap konsisten. Semoga bisa menjadi sosok yang
lebih baik lagi kedepannya. Amin.
Aku
pengen, dengan aku kerja disini, aku bisa semakin berkembang. Aku bisa jadi
sosok yang lebih baik dari sebelumnya. Aku bisa ngembangin skill dan terus
upgrade diri. Dan semoga juga bisa lebih dekat sama Allah. Jujur untuk saat
ini, aku ngerasa semakin jauh dengan Allah huhu.
Aku
masih belajar untuk rutinin baca Qur’an, dhuha, sholawatan, dan sholat tepat
waktu. Susah sih, tapi aku yakin bukan berarti nggak bisa. Bismillah aja untuk
semuanya. Bismillah untuk semua impian.
Semoga
bisa jadi sosok yang jauh jauh jauh lebih baik dari sebelumnya. Amin. Oke deh
mungkin segini dulu sharing ngalor ngidul dari aku. Salam sayang, @muthihaura1.
Jum’at,
14 Agustus 2020. 21.30 WIB.
Selamat ya Muthi! Aku pun juga udah 2 tahun freelance, masih nunggu kabar follow up dari kantor. Semoga cocok nih.
BalasHapus