Ingin Berkecimpung di Dunia Wartawan? 4 Trick Ini Bikin Kamu Auto Handal!

13.19 muthihaura 0 Comments

www.muthihaura.com – Bagi sebagian orang, dunia wartawan ini merupakan dunia yang sangat menyenangkan. Salah satu pekerjaan yang dinilai seru.

Gimana nggak, para wartawan tak diharuskan masuk kantor. Bisa bebas kemana saja dan pastinya ketemu orang-orang hebat atau para petinggi. Bagi aku pribadi, berkecimpung di dunia wartawan merupakan salah satu pengalaman yang luar biasa.

Dunia wartawan memang udah nggak asing lagi bagi aku. Meski hanya menekuni bidang ini secara professional selama dua tahun dan di lembaga pers kampus sekitar empat tahunan, aku cukup belajar banyak.

Ini setelah wawancara bersama Gubernur Riau

Aku sama sekali nggak bilang kalau aku wartawan handal. Sama sekali nggak! Justru jauh banget! Tapi, selama terjun di dunia wartawan, aku mengenal banyak wartawan-wartawan handal.

Dari mereka, aku banyak sharing dan belajar. Secara nggak langsung juga, dari para wartawan-wartawan senior nan handal ini, aku belajar banyak hal. Banyak sekali.

Kali ini, aku pengen sharing 5 trick agar kamu bisa jadi wartawan handal. Trick-trick ini aku ambil dari sharing dengan para wartawan senior dan melihat secara langsung bagaimana para wartawan senior nan handal bekerja.

Oke deh, langsung saja, let’s check this out:

Pertama, para wartawan handal mengerti kode etik jurnalistik. Memang mereka tak hapal 100 persen, tetapi mereka memahami dasar-dasarnya. Kode etik inilah yang nantinya akan membantu para wartawan handal dalam proses pembuatan berita.

Memahami kode etik jurnalistik membuat para wartawan tahu bagaimana harus bersikap dalam peliputan sebuah kasus. Atau bagaimana harus menulis jika adanya komplen dari narasumber.

Kebanyakan para wartawan handal sudah mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW) tingkat muda hingga tingkat paling atas. Aku pribadi sudah mengikuti UKW tingkat muda.

Tidak, Kembali kutekankan bahwa aku bukan wartawan handal. Aku masih harus banyak belajar dan terus belajar.

Kedua, para wartawan handal harus bisa menempatkan diri atau memposisikan diri. Wartawan itu tingkatannya sejajar. Dengan gubernur sejajar dengan cleaning service pun begitu. Setara.

Makanya, saat penulisan berita, di dalam naskah berita tersebut, nama gubernur akan ditulis namanya saja tanpa embel-embel ‘Pak Gubernur’ atau gelarnya. Cukup namanya.

Menempatkan diri atau memposisikan diri ini menurut aku, bisa dekat dengan narasumber tanpa adanya keberpihakan dengan narasumber tersebut.

Misal nih, kamu sebagai wartawan dekat dengan gubernur diwilayahmu. Saat gubernur tersebut diduga korupsi, kamu tetap bisa menuliskannya tanpa adanya perasaan segan atas hubungan kedekatan kalian.

Pokoknya bisa tak berpihak meski adanya kedekatan. Gitu deh menurut aku dari hasil pengamatan aku dilapangan. Sayangnya, ada juga beberapa kali wartawan-wartawan senior yang kutemui memiliki hubungan kedekatan dengan salah seorang narasumber dan meberitakan si narasumber tersebut dengan berita baik-baiknya saja.

Saat narasumber tersebut memiliki masalah, entah korupsi atau sebagainya, wartawan tersebut tetap memberitakan yang baik-baiknya saja.

Menurut aku, hal tersebut kurang baik. Adanya keberpihakan. Padahal seharusnya, wartawan berpihak kepada kebenaran.

Trick yang ketiga, wartawan handal tidak menerima ‘caro’ dari narasumber. Caro ini sejenis uang yang diberikan narasumber entah itu sebagai hadiah atau apalah namanya.

Di media tempat aku bernaung, sempat dilarang untuk tidak menerima caro. Aku juga memiliki teman yang berkecimpung disalah satu media besar dan terkenal. Media ini bermukim di Jakarta.

Temenku itu mengakui bahwa media tempat ia bernaung tak memperbolehkan para wartawannya untuk menerima ‘caro’. Entah itu cuma liputan acara seminar dan event seremonial belaka, tetapi medianya memang mengharamkan untuk menerima caro.

Menurutku, tidak menerima caro dari narasumber membuat berita yang kita tulis itu ‘apa adanya’. Bukan ada apanya. Terkadang, setelah menerima ‘caro’, ada rasa segan untuk menuliskan hal-hal ‘keras’ yang seharusnya ditulis.

Selanjutnya, untuk trick keempat, para wartawan handal adalah orang-orang yang mau belajar tentang apapun. Biasanya mereka tau banyak hal meski tidak mendalam.

Itulah kelebihan wartawan. Tau banyak hal meski sedikit. Keinginan untuk terus belajar ini membuat para wartawan haus akan ilmu. Biasanya mereka akan meningkatkan skill mereka dengan membaca, mengikuti seminar, melanjutkan pendidikan, dan lain sebagainya.

Aku juga mengenal para wartawan-wartawan handal yang memang sangat senang belajar. Pikiran mereka kritis tentang banyak hal. Rasa ingin tahu mereka pun sangat tinggi.

Mereka selalu ingin mengupgrade diri setiap harinya. Bagi para wartawan-wartawan handal ini, satu persen perkembangan diri disetiap harinya akan lebih baik ketimbang nggak sama sekali.

Mereka tak ingin stuck ditempat. Prinsip mereka harus selalu berkembang disetiap harinya.

Nah, itulah empat trick untuk menjadi wartawan handal dari wartawan-wartawan handal yang aku temui. Aku pribadi, meski sekarang sudah tidak terjun lagi di dunia wartawan, aku akan tetap mengikuti trick-trick tersebut agar kedepannya semakin baik.

Saat usai Uji Kompetensi Wartawan

Agar jika nanti ada kesempatan untuk Kembali terjun ke dunia media, aku bisa berproses untuk menjadi wartawan handal. Tentu saja juga akan selalu semangat belajar.

Oke deh, mungkin segini dulu sharing singkat dari aku. Semoga ada manfaat yang bisa diambil. Bisa juga bagi yang ingin menambahkan untuk sharing di kolom komentar. Salam sayang, Muthi Haura.

Kepau Jaya, Kampar, Jumat, 28 April 2023. 21.01 WIB.

Baca Artikel Populer Lainnya

0 komentar: